Abstract:
Pada lingkungan modern keberadaan genius loci mulai sulit ditemukan, tempattempat
dirasa kehilangan karakteristik khusus sehingga pengalaman manusia akan tempat
menjadi lemah. Pada tahun 2015, Sunaryo berhasil membangun Wot Batu yang dapat
menjadi contoh dari “tempat buatan manusia” yang diciptakan pada zaman “modern”
yang mampu menunjukkan keberadaan genius loci. Karena itu, penelitian ini membahas
faktor-faktor apa sajakah yang membantu pembentukan genius loci dan juga
bagaimanakah genius loci yang terbentuk pada Wot Batu.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Peneliti menelaah teori terkait
dengan definisi, faktor-faktor pembentuk tempat, dan jenis genius loci, kemudian teori
tersebut dipakai untuk mengobservasi objek. Data-data yang diteliti mencakup organisasi
struktur spasial dan artikulasi properti konkret. Selain itu, peneliti juga mewawancarai
Sunaryo Sutono untuk mengetahui latar belakang Wot Batu.
Peneliti mengidentifikasi dan mengklasifikasikan data-data ke dalam tabel faktorfaktor
pembentuk tempat kemudian kesimpulan yang didapat dijadikan landasan untuk
menjelaskan genius loci yang terbentuk pada Wot Batu.
Pada Wot Batu intensi pencipta yang kuat untuk menceritakan makna-makna
spiritual terwujudkan melalui pendekatan yang sedemikian rupa. Kompleksitas akan
pemahaman spiritual itu sendiri nampak tertuang menjadi struktur spasial dan properti
konkret yang sangat terperinci. Ide-ide dan pemahaman hidup personal yang pada
awalnya tinggal pada alam pikiran Sunaryo Sutono dihadirkan ke alam dunia menjadi
tempat yang sangat spesifik, dan pada akhirnya semua hal tersebut bergabung menjadi
suatu totalitas dan membentuk genius loci yang bermakna bagi penggunanya.