Abstract:
Food truck adalah konsep penjualan makanan dengan menggunakan sebuah kendaraan (umumnya truk modifikasi) sebagai tempat usahanya. Pemesanan, makan, dan pelayanannya dilakukan di dalam kendaraan yang telah didesain sedemikian rupa untuk menarik para konsumen. Namun ternyata dibalik peluangnya menciptakan omzet tinggi, food truck juga menyimpan risiko usaha yang tak kalah tingginya bahkan juga bisa berujung pada kebangkrutan usaha. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah strategi agar perusahaan dapat menjalankan operasional perusahaan dengan baik, strategi pemasaran dalam suatu perusahaan harus selalu dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi pasar yang selalu berubah. Melihat fenomena yang ada, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam tentang strategi dan bauran ritel food truck khususnya di kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian eksploratif dan desktiptif dengan menggunakan interview, survey menggunakan kuesioner dan observasi. Sampel pada penelitian ini adalah food truck yang bergabung ke komunitas Bandung Food Truck, memiliki tempat reguler, dan masih aktif dalam menjalankan bisnis ritel food truck serta 120 responden yang merupakan konsumen yang mengunjungi dan membeli produk food truck dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, kuantitatif dengan analisis statistika deskriptif yaitu potret data dan crosstab. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasar sasaran food truck kisaran usia 15 hingga 25 tahun, mengetahui sumber informasi tentang food truck melalui media sosial, dan faktor penting dalam melakukan pembelian di food truck adalah Produk dan responden tidak setuju terhadap lokasi food truck yang mudah terlihat. Strategi yang dilakukan melakukan promosi melalui media sosial yang menarik menyesuaikan dengan perkembangan jaman seperti adanya diskon, menu spesial dan booth yang menarik agar memberikan dampak yang baik dan tempat food truck menjadi dikenal dan ramai.