Abstract:
Kualitas harus diperhatikan perusahaan untuk mencapai kepuasan konsumen, demikian halnya pada industri garmen, pada setiap periodenya mengutamakan kualitas produk agar sesuai dengan standar dan spesifikasi yang ditetapkan pihak buyer (external customer). Pada industri garmen terdapat beberapa tahapan produksi mulai dari bahan mentah (roll kain) sampai dengan packing (pengemasan produk). Tahapan produksi diantaranya: gudang kain, gudang aksesoris, cutting, sewing, washing, finishing, dan packing. Setiap tahapan produksi memiliki probabilitas sama terjadinya cacat produksi. Penelitian bertujuan untuk memperoleh faktor-faktor berkaitan dengan penyebab cacat produksi pada industri garmen. QA (Quality Assurance) pada industri garmen merupakan bagian yang bertanggung jawab meminimasi cacat produk. QA bertanggung jawab melakukan follow produk mulai awal sampai dengan packing. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah FMEA, hasil dari FMEA berupa fokus yang perlu diperhatikan oleh perusahaan pada suatu tahapan produksi. Dari hasil penelitian, dominasi permasalahan terjadi pada tahap sewing, dimana pattern sebelum turun produksi kurang di follow dari proses ke proses sehingga mengakibatkan ukuran produksi tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Selain itu pada tahap finishing, adanya product safety issue produk. Kedua permasalahan terkaitan erat dengan green technology yaitu jika jumlah kesalahan dapat dikurangi maka akan mampu menghasilkan produk yang ramah terhadap lingkungan karena tidak banyak produk yang tidak terpakai dan didaur ulang. Jika benang dan kain yang menjadi masalah, maka akan mudah untuk didaur ulang namun jika masalah pada kancing berbahan steel akan sulit didaur ulang dan mengganggu jika dibuang begitu saja tanpa didaur ulang.
Description:
Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Teknoin 2010. Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta, 11 Desember 2010. p. B.15-B21.