Abstract:
PT Lion Marine Salvage merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
jasa marine service. Jasa yang ditawarkan berupa jasa pembangunan konstruksi.
Dalam memenuhi kebutuhan akan proyek konstruksi tersebut dimana besi
merupakan salah satu bahan baku utama bagi PT Lion Marine Salvage yang
dikirim oleh Supplier B. Selama menjalin kerjasama perusahaan sering
menemukan besi dengan kualitas yang kurang baik, ada nya ketidaksesuaian
jumlah pemesanan, keterlambatan pengiriman dan respon yang lambat dari
supplier B. Oleh karena itu, PT Lion Marine Salvage perlu melakukan
pertimbangan untuk mengetahui prioritas supplier yang akan digunakan dalam
memasok kebutuhan bahan baku besi.
Metode Analytic Network Process (ANP) merupakan metode
pengambilan keputusan yang mempertimbangkan banyak kriteria yang saling
terkait dan akan menghasilkan keputusan prioritas supplier berdasarkan bobot
kepentingan. Metode ini mampu memodelkan dan menggambarkan hubungan
keterkaitan cluster dan node dalam bentuk jaringan. Berdasarkan hasil studi
literatur dan wawancara, terdapat empat buah kriteria (harga, kualitas, pelayanan
dan pengiriman) dan sepuluh subkriteria. Dengan metode ANP, diperoleh juga
hubungan keterkaitan node pada satu cluster (inner dependence) dan hubungan
keterkaitan node pada cluster yang berbeda (outer dependence).
Berdasarkan model pemilihan supplier yang dikembangkan dilakukan
penelitian oleh pengambil keputusan pada perbandingan berpasangan dan
diperoleh bobot prioritas alternatif supplier. Pengolahan data dilakukan dengan
bantuan software Super Decision 2.10 dan diperoleh hasil bobot prioritas untuk
supplier A 21,49%, supplier B 7,71%, supplier C 47,23% dan supplier D 23,55%.
Dengan demikian, prioritas supplier pemasok bahan baku besi yang dapat
diberikan kepada PT Lion Marine Salvage yaitu Supplier C, urutan kedua Supplier
D, urutan ketiga Supplier A dan terakhir Supplier B.