Abstract:
Peranan teknologi yang pesat membantu manusia berkomunikasi dengan mudah.
Salah satu media komunikasi yang kerap digunakan adalah aplikasi video conference.
Penggunaan dari aplikasi video conference semakin diperkuat dengan adanya pandemi
COVID-19. Peningkatan penggunaan ini kemudian menimbulkan persaingan diantara para
penyedia aplikasi video conference untuk menyediakan fitur yang mampu mengakomodasi
kebutuhan serta memberikan kepuasan bagi penggunanya. Dalam upaya untuk
memenangkan persaingan, penyedia aplikasi perlu memahami atribut terbaik berdasarkan
preferensi konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan rancangan atribut
aplikasi video conference terbaik yang sesuai dengan preferensi konsumen.
Pada penelitian dilakukan benchmark terhadap 3 aplikasi video conference yang
paling populer yaitu Zoom, Skype dan Google Meet. Hasil identifikasi atribut melalui
wawancara serta observasi menghasilkan 46 atribut yang mempengaruhi kepuasan
konsumen. Hasil kuesioner Model Kano digunakan untuk penentuan prioritas perancangan
serta mengetahui dampak terhadap kepuasan konsumen sementara hasil dari kuesioner
kepentingan dan kepuasan digunakan sebagai acuan implementasi atribut.
Hasil data kuesioner Model Kano diolah melalui pendekatan kualitatif serta
pendekatan kuantitatif Model Kano. Melalui hasil pengelompokkan terdapat 19 atribut
attractive, 1 atribut must-be, 15 atribut one dimensional, dan 9 atribut indifferent. Hasil data
kuesioner kepentingan serta kepuasan diolah untuk mendapatkan nilai Quality
Improvement Index (QI). Melalui hasil, terdapat 37 implementasi mengacu pada Zoom, 6
implementasi mengacu pada Googe Meet, dan 3 implementasi mengacu pada Skype.
Hasil akhir penelitian berupa rekomendasi implementasi serta prioritas atribut rancangan
berdasarkan observasi serta wawancara dengan pengguna.