Abstract:
PT X merupakan suatu perusahaan bongkar muat yang beroperasi di Belawan.
Tiap bulannya, PT X ditugaskan membongkar muatan curah kering berkisar 10,000 ton
atau lebih dari kapal ke truk, dan memindahkannya ke gudang yang telah ditentukan. Pada
pengerjaan proyek terakhir, ditemukan dua masalah pada operasi bongkar muat, yakni
keterlambatan pelaporan performa, dan antrian yang panjang di salah satu gudang
tertentu. Dua masalah ini disebabkan oleh belum dimilikinya sistem informasi yang baik
untuk mendukung kegiatan PT X.
Akhirnya, penelitian pun dilakukan dengan metodologi System Development Life
Cycle (SDLC) model waterfall untuk merancang sistem informasi yang baik pada PT X.
Perancangan berbasis SDLC pada penelitian ini mengikuti langkah-langkah SDLC:
Perencanaan, Analisis, Perancangan, dan Pengembangan. Pada langkah pertama,
masalah didefinisikan kembali dengan kerangka pikir PIECES (Performance, Information,
Economics, Control, Efficiency, dan Service) untuk memahami aspek teknis masalah.
Kemudian, sistem dianalisis dan menghasilkan suatu daftar kebutuhan fungsional yang
dipetakan dalam use case diagram. Setelah itu, berdasarkan kebutuhan tersebut,
dirancang model sistem logikal yang kemudian dikembangkan menjadi aristektur aplikasi
fisik sebagai bentuk rancangan sistem informasi baru. Akhirnya, model fisik tersebut
dibangun menjadi suatu purwarupa yang mendukung seluruh kebutuhan sistem tersebut.
Purwarupa dibangun dalam Microsoft Access mewakili empat fungsi utama, yaitu
form pengisian data, tabel penyimpanan data, query penarikan informasi, dan report untuk
tampilan informasi. Seluruh titik pemasukan data akan dikembangkan menjadi seperti
rancangan yang dibuat. Melalui sistem yang sudah terintegrasi tersebut, kini pelaporan
dapat dibuat kapan saja dengan melalui hanya satu klik pada sistem, kemudian
keterlambatan pelaporan seharusnya tidak terjadi lagi. Selain itu, kondisi gudang dapat
diamati setiap saat juga dengan satu klik pada sistem saja. Dengan informasi ini, antrian
panjang dapat lebih cepat disadari dan dicegah