Abstract:
Sektor pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor dengan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Indonesia juga memiliki visi untuk meningkatkan pariwisata Indonesia lebih jauh lagi. Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah menetapkan 5 Destinasi Wisata Super Prioritas yang terdiri dari Borobudur, Labuan Bajo, Toba, Mandalika, dan Likupang untuk dipercepat proses pembangunannya dan digunakan untuk menopang pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia. Perkembangan teknologi memicu meningkatnya e-tourism telah semakin memudahkan konsumen untuk memberikan ulasan terhadap pengalaman mereka secara online pada berbagai platform. Ulasan online ini telah dijadikan referensi oleh 83% pengguna situs TripAdvisor ketika menentukan pilihan sebelum melakukan perjalanan. Hal ini mendorong adanya kesiapan pelaku usaha di sektor pariwisata, terutama para pemilik hotel untuk bisa mengevaluasi kualitas layanan dan melakukan perbaikan berdasarkan ulasan online yang ada.
Penelitian dilakukan dengan pertama-tama melakukan pemodelan topik dengan metode latent Dirichlet allocation (LDA) untuk menentukan aspek-aspek yang banyak dibahas pada ulasan. Kemudian kalimat-kalimat ulasan yang ada dipasangkan dengan topik yang sesuai dari model hasil LDA. Tahap terakhir dilakukan analisis sentimen menggunakan lexicon SentiWordNet untuk mengetahui kecondongan sentimen dari setiap kalimat ulasan beserta aspek sentimen apa saja yang dibahas pada kalimat ulasan.
Pemodelan topik dengan LDA menghasilkan pembagian aspek ke dalam 4 topik yaitu Kamar, Lokasi, Makanan, serta Staff dan Pengalaman menginap. Hasil analisis sentimen menunjukkan bahwa Hotel Manohara (Borobudur), Luwansa (Labuan Bajo), Samosir Cottages (Toba), dan Yuli’s Homestay (Mandalika) merupakan hotel dengan persentase ulasan negatif tertinggi di setiap lokasi. Proses identifikasi kebutuhan konsumen, pemberian usulan perbaikan, serta hal-hal yang dapat dipertahankan dilakukan untuk 4 hotel tersebut. Sebagai contoh, pada Hotel Manohara, usulan perbaikan mencakup memberikan pelatihan bahas Inggris kepada staff, meningkatkan standar pelayanan terutama segi keramahan, kamar lebih kedap suara dan nyaman, meningkatan variasi makanan, serta pemberian standar waktu penyimpanan makanan.