Abstract:
Salah satu sektor industri yang menghadapi persaingan khususnya di Indonesia adalah industri alas kaki. Produk alas kaki terutama sepatu harus memiliki kualitas yang baik yaitu memberikan kepuasan berupa keamanan dan kenyamanan bagi yang memakainya. PT Tara Footwear merupakan perusahaan sub-kontraktor yang memberikan jasa pembuatan hanya upper sepatu pengaman (safety shoes). PT Tara Footwear sedang membuat pengerjaan bagian atas sepatu jenis pantofel berkode 3200H di tahun 2015. Berdasarkan wawancara dengan kepala bagian produksi, diketahui bahwa perusahaan menghadapi masalah dalam persentase produk cacat yang masih melebihi dari standar yang telah ditetapkan. Salah satu keputusan penting dalam manajemen yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah manajemen kualitas. Penerapan manajemen kualitas yang baik akan meningkatkan kualitas produk sehingga perusahaan memiliki keunggulan dalam bersaing. Kualitas produk yang baik dapat diukur jika produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan memenuhi dimensi-dimensi kualitas. Perusahaan melakukan pengendalian kualitas, salah satunya dengan inspeksi untuk menjaga kualitas dari produknya. Alat bantu pengendalian kualitas yang digunakan perusahaan adalah diagram pareto dan diagram tulang ikan. Dengan diagram pareto, perusahaan dapat mengetahui jenis kecacatan yang paling banyak dihasilkan. Sedangkan dengan diagram tulang ikan, perusahaan dapat mencari faktor penyebab terjadinya kecacatan dan segera mencari tindakan untuk memperbaiki masalah yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang memberikan gambaran mengenai keadaan objek penelitian. Jenis data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Penelitian dilakukan dengan langkah-langkah, yaitu melakukan studi pendahuluan dengan observasi dan wawancara untuk mengetahui masalah yang terjadi, meminta data-data yang diperlukan untuk penelitian, mengidentifikasi jenis kecacatan yang biasa terjadi, mengidentifikasi jenis kecacatan yang paling dominan menggunakan diagram pareto, mencari faktor-faktor penyebab kecacatan menggunakan diagram tulang ikan, membuat kesimpulan dari penelitian, dan membuat saran sebagai usulan perbaikan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, produk cacat ditemukan setelah melakukan kedua tahapan inspeksi yaitu dengan rata-rata persentase sebesar 0,58% dengan total produk cacat sebanyak 237 unit pada tahun 2015. Sedangkan perusahaan menetapkan standar produk cacat sebesar 0% atau dengan kata lain tidak boleh ada produk cacat di setiap bulannya. Jenis kecacatan yang biasa terjadi pada bagian atas sepatu adalah kulit kempis, cacat sayat (goresan), jahitan miring, jahitan kaki tidak terjahit, jahitan tidak rapih, dan jahitan putus. Setelah dianalisa menggunakan diagram tulang ikan, faktor penyebab kecacatan bagian atas sepatu dari yang paling utama dan membutuhkan tindakan perbaikan adalah manusia, metode, material, dan mesin. Faktor manusia mempengaruhi ketiga jenis kecacatan yang paling dominan terjadi, yaitu jahitan miring, jahitan putus, dan jahitan tidak rapih. Perusahaan dituntut melakukan pengendalian kualitas dengan lebih baik lagi dengan melakukan tindakan perbaikan pada keempat faktor penyebab di setiap jenis-jenis kecacatan yang terjadi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk bagian atas sepatu serta menurunkan persentase produk cacat yang masih melebihi standar produk cacat yang ditetapkan perusahaan. Usulan tindakan perbaikan yang dapat dilakukan oleh PT Tara Footwear adalah kepala bagian produksi mengingatkan karyawan untuk beristirahat jika mata sudah terlalu lelah; kepala bagian produksi memberikan pengarahan sebelum melakukan proses produksi untuk selalu teliti dalam memeriksa bahan baku; mengingatkan karyawan untuk selalu tanggap dalam mengecek jadwal pemeriksaan; menempelkan standar penempatan pola dengan jelas sehingga penempatan lebih konsisten; memperketat standar penyimpanan, pengepakan, dan pengiriman agar mengurangi resiko kulit kempis, cacat sayat, dan benang tersangkut; memberi pengarahan tentang manajamen persediaan material; dan melakukan pengecekan mesin secara berkala.