Abstract:
SMPK BPK PENABUR Cimahi merupakan salah satu lembaga pendidikan
Kristen yang berlokasi di Cimahi, Bandung yang telah beroperasi sejak tahun 1989.
Belakangan ini sekolah sering menerima laporan atau keluhan dari orangtua mengenai
kurangnya informasi mengenai kondisi siswa dan menimbulkan kekhawatiran pada
orangtua. Guru piket juga mengalami kesulitan dalam pengawasan siswa setelah pulang
sekolah karena kurangnya akses komunikasi dengan orang tua. Masalah tersebut
berkaitan pada sistem presensi sekolah yang belum terkomputerisasi sehingga proses
rekapitulasi presensi menjadi lambat dan kurang efisien.
Setelah dilakukan wawancara dan penelitian lebih lanjut diketahui adanya
larangan penggunaan alat komunikasi oleh siswa dan sekolah yang tidak memiliki sistem
informasi untuk memberikan notifikasi presensi pada orang tua. Diketahui sekolah
mempunyai mesin fingerprint yang tidak difungsikan karena berbagai masalah teknis dan
keterbatasan pengetahuan oleh pihak sekolah. Adanya permasalahan-permasalahan
tersebut tentunya dapat menghambat sekolah dalam menjalankan kegiatan presensi yang
merupakan salah satu upaya dalam mendukung pendidikan karakter sehingga dibutuhkan
rancangan sistem informasi yang dapat menunjang kegiatan presensi pada sekolah.
Penelitian dilakukan dengan mengikuti metode DSRM (Design Science
Research Methodology) yang terdiri dari tahap identifikasi masalah, penetapan tujuan
sistem, design & development, demonstrasi dan evaluasi, serta tahap komunikasi. Analisa
masalah pada identifikasi masalah sistem awal dan rancangan proses bisnis sistem usulan
dilakukan dengan menggunakan tools BPMN 2.0 dan dilanjutkan dengan pengembangan
sistem informasi usulan berbasis enterprise system menggunakan software iDempiere.
Hasil dari perancangan usulan adalah sistem informasi sekolah yang memiliki fitur presensi
yang digunakan untuk merekapitulasi data kehadiran dan notifikasi kepada orang tua.
Dibuat juga Standard Operating Procedure (SOP) dan Instruksi Kerja sebagai standarisasi
kerja untuk membantu admin sekolah dalam menjalankan sistem presensi untuk
kedepannya.