Abstract:
Industri pariwisata di Indonesia merupakan industri yang terus berkembang. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat-tempat wisata di Indonesia. Salah satu kota di Indonesia yang memiliki daya tarik wisata yang tinggi adalah Kota Bandung. Peningkatan jumlah wisatawan ke Kota Bandung menunjukkan adanya peluang bisnis di bidang akomodasi. Hal ini dapat terlihat dari jumlah hotel berbintang di Kota Bandung yang terus bertambah. Tingginya jumlah hotel mengakibatkan persaingan yang ketat di bidang akomodasi. Hotel X merupakan salah satu hotel penyedia jasa penginapan yang terletak di Jalan Cihampelas. Sejak tahun 2016, Hotel X tidak mampu mencapai target okupansi yang ditetapkan. Selain itu, Hotel X juga memiliki okupansi yang berada dibawah rata-rata tingkat okupansi hotel di Kota Bandung. Hal ini diduga terjadi karena rendahnya niat konsumen untuk menginap di Hotel X. Oleh karena itu, perbaikan diperlukan agar dapat meningkatkan okupansi Hotel X.
Langkah awal penelitian dilakukan dengan menyusun model dan menentukan variabel dan atribut yang diduga mempengaruhi niat konsumen untuk menginap pada hotel. Hal ini didasari oleh penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya, perancangan dan penyebaran kuesioner dilakukan dan hasilnya diuji dengan metode PLS-SEM. Selain itu, tingkat niat konsumen untuk menginap di Hotel X dilakukan dengan menghitung rata-rata dari variabel terkait.
Hasil pengujian menunjukkan model telah valid dan reliabel. Berdasarkan nilai path coefficient, variabel yang berpengaruh terhadap niat beli konsumen adalah persepsi nilai, kepercayaan terhadap hotel, dan citra dari suatu merek. Variabel persepsi nilai diperngaruhi oleh variabel kualitas dan harga, serta variabel kepercayaan terhadap hotel dipengaruhi oleh variabel online review. Usulan perbaikan sebanyak 9 usulan diberikan kepada pihak Hotel X sebagai upaya peningkatan tingkat okupansi.