Abstract:
Kereta api merupakan salah satu moda transportasi yang diandalkan oleh masyarakat Indonesia. Setiap tahunnya, pengguna kereta api di Indonesia selalu mengalami peningkatan, namun masih terdapat masalah kecelakaan dari tahun ke tahun yang dapat menyebabkan banyaknya kematian serta kerugian materi. Sebagian besar kecelakaan di lingkup perkeretaapian disebabkan oleh kesalahan manusia. Kesalahan
manusia tersebut diakibatkan karena faktor kelelahan. Manifestasi dari kelelahan akan menyebabkan kantuk. Selain itu, monotonitas yang merupakan karakteristik pekerjaan
akan meningkatkan kelelahan fisik dan mental yang dapat meningkatkan risiko
keselamatan. Akibat dari faktor kantuk, kelelahan, dan monotonitas tersebut menyebabkan
kewaspadaan menurun. Penurunan kewaspadaan akan berdampak pada turunnya
performansi kerja yang juga berhubungan dengan keselamatan kerja. Penurunan kewaspadaan dapat diukur dengan menggunakan PC-PVT 2.0. Tujuan penelitian ini adalah menentukan selang waktu pengujian kewaspadaan dengan PC-PVT 2.0 pada durasi tidur yang dibatasi. Penelitian ini dilakukan dengan simulator kereta api yang melibatkan 6 orang
partisipan dengan durasi simulasi selama 120 menit dalam kondisi terkontrol. Setiap partisipan mengalami 6 perlakuan untuk durasi tidur kurang dan cukup serta selang waktu uji setiap 30, 60 dan 120 menit. Selama melakukan simulasi, akan dilakukan juga
pengukuran denyut jantung dengan menggunakan Fitbit. Tingkat kewaspadaan diukur dengan Psychomotor Vigiliance Task (PVT) dengan durasi 5 menit yang hasilnya adalah
rata-rata waktu reaksi dan persentase minor lapses. Performansi mengemudi diukur dari persentase speeding. Kondisi fisiologis akan diukur dengan rata-rata denyut jantung.
Hasil pengukuran diolah dengan menggunakan Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) dan Analysis of Variance (ANOVA) untuk menentukan ada tidaknya pengaruh
dari variabel durasi tidur dan selang waktu uji terhadap rata-rata waktu reaksi, persentase minor lapses, persentase speeding, dan rata-rata denyut jantung. Dengan nilai α = 0,05,
hasil uji ANOVA selang waktu uji untuk rata-rata waktu reaksi menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,006. Pengujian dilanjutkan dengan uji Post-Hoc, untuk menentukan
selang waktu uji terbaik. Terdapat perbedaan yang signifikan antara selang waktu uji 60
menit dengan 120 menit, hal tersebut berdasarkan nilai signifikansi sebesar 0,006. Pengujian MANOVA dan ANOVA menghasilkan selang waktu uji berpengaruh terhadap rata-rata waktu reaksi. Hasil uji Post-Hoc yang menunjukkan nilai rata-rata waktu reaksi terbaik adalah selang waktu uji 60 menit yaitu sebesar 336,886 ms. Dengan tidak adanya interaksi antara selang waktu uji dengan durasi tidur, maka menunjukkan selang
waktu uji pengujian kewaspadaan terbaik dengan PC PVT 2.0 pada durasi tidur kurang maupun cukup adalah 60 menit.