Abstract:
Peningkatan jumlah kafe dan restoran di Indonesia menimbulkan semakin
besarnya peluang pelaku industri yang memasok bahan-bahan kebutuhan kafe dan
restoran untuk meningkatkan pendapatan. PT X adalah perusahaan yang bergerak pada
bidang pengemasan tusuk gigi, gula, dan krimer. Di dalam rangka memenuhi permintaan
pelanggan, PT X mempunyai masalah berupa adanya backlog terhadap 34% batch produk
make-to-stock di dalam sistem produksinya. Hal ini menyebabkan tingginya customer lead
time, yaitu mencapai 1-2 minggu sejak pemesanan dilakukan. Backlog dapat terjadi ketika
produk yang dipesan mengalami stock out, sehingga pesanan dapat dipenuhi di periode
berikutnya. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan produksi yang lebih baik sehingga
dapat mengurangi terjadinya backlog.
Penelitian dilakukan terhadap 3 family produk dengan 6 jenis produk bersifat
make-to-stock (MTS) dan 3 jenis produk bersifat make-to-order (MTO). Perencanaan
produksi diawali dengan forecasting terhadap produk MTS. Berdasarkan hasil forecasting
dengan metode terbaik, dilakukan pembuatan master production schedule (MPS). MPS
dirancang agar perusahaan dapat memproduksi sebanyak forecast demand periode t dan
periode t+1. MPS juga dirancang untuk memprioritaskan produksi produk MTS dan secara
otomatis menjadwalkan over time jika dibutuhkan. Setelah MPS dinyatakan feasible,
dilakukan pembuatan material requirement planning. Selain itu, dilakukan pembuatan
decision support system dengan Macro Visual Basic Application pada Microsoft Excel agar
sistem perencanaan produksi dapat secara terus menerus melakukan penyesuaian
dengan kondisi aktual.
Usulan perencanaan produksi yang dirancang berhasil menurunkan persentase
backlog menjadi hanya 6% batch produk make-to-stock. Selain itu, dihasilkan pula sebuah
sistem perencanaan produksi yang dapat digunakan dalam jangka panjang dan terus
beradaptasi dengan adanya perubahan di masa yang akan datang.