Abstract:
Kecelakaan pada moda tranportasi kereta selalu terjadi di setiap tahun dan
cenderung meningkat. Human error merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
kecelakaan. Faktor yang berkaitan erat dengan human error adalah menunurunnya tingkat
kewaspadaan pada pengemudi. Tingkat kewaspadaan yang menurun dipengaruhi oleh
kelelahan dan rasa kantuk yang dialami oleh pengemudi karena tidak mendapatkan waktu
tidur yang cukup serta kondisi jalan yang monoton. Untuk mengurangi angka kecelakaan
dapat dilakukan dengan mendeteksi indikator tubuh yang muncul ketika tingkat
kewaspadaan mulai menurun. Wajah dan sikap tubuh merupakan dua indikator fisik yang
paling dipengaruhi ketika tubuh mengalami kelelahan dan mengantuk. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui paramater wajah dan sikap apa yang dipengaruhi ketika
tingkat kewaspadaan pengemudi menurun.
Penelitian melibatkan partisipan pria dengan jumlah 8 orang dan ditugaskan
untuk mengendarai kereta menggunakan simulator selama 120 menit. Setiap partisipan
diberikan dua jenis perlakuan yaitu durasi tidur baik (4 jam) dan buruk (8 jam). Paramater
wajah yang diteliti adalah rasio mata terbuka dan rasio bentuk mulut. Sikap tubuh yang
diteliti adalah ukuran posisi kepala pada sumbu x, y, dan z. Paramater wajah dan sikap
tubuh dijadikan alat ukur untuk tingkat kewaspadaan dan diukur menggunakan
pemrograman Python, sedangkan tingkat kantuk diukur berdasarkan nilai heart rate
menggunakan Xiaomi Mi Band 3. Nilai yang dihasilkan selanjutnya diolah menggunakan
uji Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) dan Analysis of Variance (ANOVA) untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh durasi tidur baik secara simultan maupun masingmasing
terhadap variabel. Uji korelasi Pearson juga digunakan untuk mengetahui tingkat
hubungan durasi tidur terhadap masing-masing variabel.
Hasil uji MANOVA durasi tidur terhadap heart rate, rasio mata terbuka, rasio
bentuk mulut, dan posisi kepala pada sumbu x, y, dan z menghasilkan nilai P-value sebesar
0,022 dan masing-masing uji ANOVA menghasilkan nilai P-value > 0,05. Hasil uji korelasi
Pearson menunjukkan durasi tidur memiliki hubungan yang signifikan terhadap nilai heart
rate (r = 0,741) dan rasio mata terbuka (r = 0,763) serta sikap tubuh posisi kepala pada
sumbu z (r = -0,650). Berdasarkan pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
tingkat kewaspadaan yang menurun mempengaruhi nilai heart rate, paramater wajah
bagian mata, dan sikap tubuh untuk posisi kepala pada sumbu z.