Abstract:
Gelas plastik dan gelas kertas merupakan salah satu wadah kemasan yang
umum digunakan setiap kedai kopi. Dengan banyaknya kedai kopi yang ada di
masyarakat, maka penggunaan gelas plastik dan gelas kertas di masyarakat berbanding
lurus dengan banyaknya kedai kopi yang ada di masyarakat. Gelas plastik dan gelas kertas
yang tidak digunakan dan dibuang ini dapat mencemari lingkungan ketika tidak diolah
dengan baik dan benar. Pada tahun 2019 daur ulang sampah plastik di Indonesia tidak
sampai 11% dari kapasitas sampah plastik per tahunnya. Studi yang dilakukan di Inggris
pada 2016 mengatakan bahwa gelas kertas yang dapat didaur ulang hanya 5% dari
konsumsi gelas kertas pada tahun tersebut.
Pada penelitian ini menggabungkan dua konsep, yaitu reverse logistic dan
circular economy untuk dapat mengelola wadah kemasan dari kedai kopi. Kedua konsep
ini bertujuan untuk membawa wadah kemasan dari end user menuju pihak produsen
sehingga dapat memperpanjang umur pakai dari wadah kemasan kedai kopi. Langkah
pertama dari penelitian ini dengan melakukan Life Cycle Assessment (LCA), Perancangan
desain jaringan, dan perbandingan dampak sebelum rancangan dan rancangan terpilih.
Hasil penelitian menunjukan bahwa rancangan terpilih dengan proses recycle
dan reuse akan mengurangi dampak lingkungan dibandingkan dengan rancangan semula.
Dimana untuk gelas plastik PET mengalami pengurangan dampak terhadap kesehatan
manusia berkisar 26,09%, dan dampak penggunaan resources sebesar 63,12%. Untuk
gelas plastik PP mengalami pengurangan dampak terhadap kesehatan manusia sebesar
10,14% dan dampak pengurangan resources sebesar 41,09%. Untuk gelas kertas,
dampak terhadap kesehatan manusia berkurang 6,58%, dampak terhadap ekosistem
sebesar 6,63%, dan dampak terhadap resources sebesar 33,12%