Abstract:
Pada zaman sekarang ini, diperlukan langkah untuk mengurangi polusi udara
yang salah satunya dapat melalui penggunaan mobil listrik. Pemerintah Indonesia pada
saat ini telah memiliki target penyebaran mobil listrik dengan jumlah 400.000 unit tersebar
di Indonesia pada tahun 2025. Hal ini mengingat peringkat jumlah penduduk Indonesia
berada di posisi keempat dunia tapi persentase persebaran mobil listrik di Indonesia masih
sangat kecil. Untuk mendukung peningkatan penyebaran mobil listrik, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pengaruh yang dapat membuat seseorang minat
membeli mobil listrik. Model penelitian yang digunakan yaitu model yang sudah diuji dan
digunakan dalam beberapa referensi serta tepat untuk memenuhi tujuan penelitian. Hal ini
dikarenakan model penelitian ini melihat minat beli mobil listrik sebagai variabel dependen
yang akan dipengaruhi oleh faktor behavior attitude, subjective norm, dan perceived
behavior control sebagai variabel independen. Instrumen pengukuran faktor-faktor
tersebut berupa kuesioner yang divalidasi dengan metode PLS-SEM. Hasil dari
penyebaran kuesioner, didapatkan 152 data responden. Berdasarkan dari pengolahan
data, memperlihatkan bahwa variabel behavior attitude, subjective norm, dan perceived
behavior control memiliki pengaruh terhadap minat beli mobil listrik dengan nilai path
coefficient secara berturut-turut 0.156, 0.424, dan 0.332. Selain itu juga dilakukan
pengolahan data variabel kontrol dan focus group discussion (FGD) untuk mendapatkan
usulan yang tepat dan sesuai dengan keperluan masyarakat Indonesia terhadap mobil
listrik. Berdasarkan usulan yang didapatkan, terdapat 13 usulan yang dapat diberikan
kepada pemerintah dalam upaya penyebaran mobil listrik di Indonesia. Usulan-usulan
tersebut secara garis besar berkaitan dengan penyebaran informasi mobil listrik yang lebih
masif melalui semua lini media, penyediaan tempat pengisian daya yang mudah dijangkau,
harga pengisian daya dan suku cadang yang murah, dan penerapan subsidi pemerintah
yang lebih ditingkatkan terhadap mobil listrik.