Abstract:
Penjualan produk minuman kopi siap minum mengalami peningkatan dari sekitar 50 juta liter pada tahun 2013 hingga hampir 120. Berdasarkan survei mandiri pada tahun 2019, terdapat sekitar 400 sampai 600 toko atau kedai kopi di Bandung. Kopi Tuya Mekarwangi merupakan toko kopi yang menjual beberapa jenis produk minuman olahan kopi. Pertumbuhan dari bisnis kedai kopi di Bandung semakin ketat yang mengharuskan para penyedia jasa untuk bersaing. Kopi Tuya Mekarwangi kesulitan untuk memenuhi target penjualan sehingga harus melakukan penyesuaian target, karena belum
diketahuinya cara yang tepat untuk menarik minat konsumen untuk membeli produk.
Berdasarkan studi literatur dan wawancara dengan responden, terdapat beberapa faktor
saat pembelian minuman secara daring.
Penelitian dimulai dengan menentukan variabel dan indikator yang dapat
mempengaruhi niat beli. Variabel yang digunakan antara lain citra produk (CP), harga
(HR), atribut produk (AP), citra merek (CM), promosi dan iklan (PI), penilaian dan ulasan
(PU), serta rekomendasi dan rujukan (RU). Setelah itu, dilakukan perancangan dan penyebaran kuesioner. Data dari hasil kuesioner tersebut dilakukan pengujian model penelitian menggunakan dengan metode Structural Equation Modeling - Partial Least
Square (PLS-SEM) dan menunjukkan hasil yang valid dan reliabel.
Hasil evaluasi model struktural menunjukkan bahwa terdapat 5 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap niat beli daring, yaitu CM, PI, CP, RU, serta HR.
Berdasarkan Importance-Performance Analysis (IPMA), perbaikan diprioritaskan untuk
variabel CM, PI, dan CP. Terdapat 8 usulan perbaikan yang direkomendasikan dan telah diterima oleh pihak Kopi Tuya Mekarwangi untuk diimplementasikan, meliputi pembuatan dan pengunggahan konten pada media sosial Instagram dan pembuatan kategori menu pada GoFood dan GrabFood.