Abstract:
Dominasi jumlah UMKM di Indonesia (99,99% adalah UMKM dari total seluruh
pelaku usaha di Indonesia) diyakini mempunyai peran terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Terlebih lagi, UMKM mampu untuk menginklusifkan perekonomian karena
mempunyai peran dalam pembangunan ekonomi kerakyatan. Dengan adanya
pertumbuhan ekonomi tersebut, Indonesia bisa mencapai negara berpendapatan
menengah pada tahun 2025 dan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi tahunan
Indonesia sebesar 2%. Untuk tercapainya hal tersebut, UMKM perlu meningkatkan omset
dengan melakukan ekspor. Akan tetapi, kontribusi ekspor UMKM Indonesia hanya sebesar
14% terhadap total ekspor, tertinggal jauh dibandingkan UMKM di Filipina (20%), Vietnam
(21%), dan Thailand (29%). Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan UMKM
dengan mengetahui faktor yang berpengaruh pada kesiapan ekspor. Kuesioner
menggunakan data dari Global Entrepreneurship Monitoring tahun 2018 dengan
menggunakan 17 variabel awal dan 346 responden. Faktor yang diuji adalah keberhasilan
melakukan kegiatan ekspor. Pengolahan data yang dilakukan adalah pengujian tabulasi
silang dan pembuatan model linear diskriminan dengan menggunakan software SPSS.
Tabulasi silang menghasilkan 4 variabel yang terbukti mempengaruhi UMKM untuk siap
melakukan ekspor. Model tersebut digunakan untuk melakukan klasifikasi UMKM siap
ekspor dan belum siap ekspor. Hasil validasi dengan Hit Ratio menunjukkan model
mempunyai tingkat akurasi sebesar 90%. Hasil yang didapat dari model penelitian adalah
pengalaman untuk menyediakan dana untuk pendirian bisnis/usaha baru, banyaknya
orang yang memiliki dan mengelola bisnis atau usaha, memiliki pengetahuan, kemampuan
dan pengalaman untuk memulai bisnis/usaha baru, dan latar belakang pendidikan
mempengaruhi keberhasilan melakukan ekspor. Dilakukan wawancara dengan 7 pemilik
UMKM di DKI Jakarta untuk dapat mengidentifikasi rekomendasi yang sesuai. Hasil
penelitian ini memberikan rekomendasi program agar UMKM dapat siap melakukan
ekspor. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah pendampingan permodalan dan
pembinaan kewirausahaan (pelatihan berbasis kompetensi kewirausahaan) dan pelatihan
pemasaran, mengikuti pameran lokal, serta pelatihan kegiatan ekspor.
Kata Kunci UMKM, analisis diskriminan, kewirausahaan, Global Entrepreneurship
Monitoring, klasifikasi