Abstract:
Persediaan kantong darah pada rumah sakit merupakan salah satu komponen
persediaan yang penting untuk diperhatikan, oleh karena peranan penting dari darah pada
tubuh manusia yang tidak dapat digantikan dengan hal lainnya, dan sifat kantong darah
yang berupa perishable item. Biaya inventori pada BDRS Sumber Waras saat ini
meningkat karena banyaknya kantong darah yang melewati batas masa penyimpanan
maksimum. Hal tersebut diakibatkan oleh tidak adanya perhitungan sistem persediaan
yang diterapkan, dimana pemesanan sekarang ini hanya dilakukan dengan jumlah yang
selalu sama setiap bulannya, sehingga dibutuhkan usulan sistem persediaan yang tepat
untuk meminimasi biaya dan jumlah kantong darah yang harus diretur tanpa melanggar
standar service level yang ditentukan oleh pihak rumah sakit.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Q dan metode T, yang
kemudian akan dibandingkan untuk mendapatkan nilai total cost terkecil. Perhitungan
metode Q dan metode T akan dilakukan pada data permintaan tahun 2017-2019. Hasil
perhitungan parameter pada kedua metode tersebut akan disimulasikan untuk
mendapatkan total cost yang dibutuhkan pada penerapan kedua metode. Hasil total cost
tersebut akan kemudian dibandingkan dengan total cost yang didapatkan apabila
menerapkan sistem persediaan yang sekarang ini digunakan pada BDRS Sumber Waras.
Perbandingan tersebut akan menunjukkan penghematan yang didapatkan oleh pihak
rumah sakit apabila menerapkan sistem persediaan tertentu. Metode yang menghasilkan
total cost terkecil akan dipilih, dan diterapkan pada data hasil peramalan untuk
memverifikasi hasil penelitian.
Usulan yang dapat diberikan pada BDRS Sumber Waras adalah penerapan
metode Q untuk sistem persediaan kantong darah, yang akan memberikan penghematan
sebesar 28,9% dari total cost yang sebelumnya didapatkan, dan nilai service level minimal
98,7%. Penerapan metode Q akan menghasilkan total cost sebesar Rp. 676.178.750,00
dengan hasil perhitungan nilai EOQ dan reorder point berbeda untuk setiap kantong darah.
Kantong darah A memiliki nilai EOQ sebesar 16 kantong dengan reorder point 9 kantong,
kantong darah B memiliki nilai EOQ sebesar 17 kantong darah dengan reorder point 11
kantong, darah AB dengan nilai EOQ sebesar 8 kantong dan reorder point 3 kantong, dan
kantong darah O dengan nilai EOQ 17 kantong dan reorder point 11 kantong.