Abstract:
Toko PD Sudirman merupakan sebuah toko grosir kelontong yang menjual
berbagai macam produk kebutuhan sehari-hari seperti obat-obatan, kosmestik,
sabun, shampoo, dan lain-lain. Dari berbagai jenis produk yang dijual, produk yang
memberikan omzet yang paling tinggi adalah obat-obatan, yaitu sebesar 70%.
Untuk selalu menyediakan kebutuhan produk obat-obatan tersebut, Toko PD
Sudirman memiliki 3 alternatif supplier, yaitu supplier A, supplier B, dan supplier
C. Supplier A merupakan supplier utama perusahaan. Terdapat permasalahan
yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini, yaitu Toko PD Sudirman
mengalami penurunan profit yang didapatkannya dan hal ini berkaitan dengan
supplier utamanya. Toko PD Sudirman mengatakan bahwa supplier utamanya
seringkali memberikan produk yang memiliki cacat serta terlambatnya pengiriman
yang meleset dari jadwal yang telah ditentukan. Oleh karena itu, Toko PD
Sudirman ingin mempertimbangkan kembali apakah perlu dilakukan pergantian
supplier utamanya.
Proses pemilihan supplier melibatkan berbagai macam kriteria dimana
terdapat keterkaitan antara kriteria yang satu dengan kriteria yang lainnya
sehingga metode yang digunakan adalah metode Analytic Network Process.
Berdasarkan hasil wawancara, terdapat empat kriteria yang digunakan, yaitu
kualitas, biaya, pelayanan, dan pengiriman dan 12 subkriteria. Terdapat pula
hubungan inner dependence dan outer dependence.
Berdasarkan kriteria, subkriteria, dan hubungan yang ada dibuat model
ANP. Lalu dilakukan pengolahan data yaitu pembuatan matriks perbandingan
berpasangan. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software Super
Decision. Dari hasil pengolahan data tersebut, dapat diketahui bahwa supplier
terbaik untuk Toko PD Sudirman adalah supplier B yang memiliki nilai bobot
tertinggi yaitu 0,4154. Dilanjutkan dengan supplier C dengan nilai bobot sebesar
0,3868 dan supplier A dengan nilai bobot sebesar 0,1978.