Abstract:
Industri tekstil merupakan salah satu cabang industri yang paling berkembang dan
sangat dibutuhkan dalam kehidupan. Salah satu penjual dalam industri tekstil adalah PT
X. Bahan baku yang digunakan oleh PT X dalam kegiatan produksi adalah benang 16s.
Benang ini dipilih dikarenakan benang ini merupakan salah satu benang yang diminati dan
sering dijadikan bahan baku untuk produksi kain yang dilakukan PT X. Saat ini PT X
mengalami kendala yaitu supplier utama (supplier A) mengalami penurunan performansi
dan keterlambatan dalam pengiriman bahan baku sehingga mengakibatkan keterlambatan
kegiatan produksi. PT X mengambil keputusan untuk mengganti supplier saat ini dengan
supplier yang baru. Kandidat supplier baru tersebut adalah supplier B dan supplier C.
Namun kendala dalam pemilihan supplier tersebut adalah setiap kandidat supplier memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berdasarkan pada masalah tersebut,
dilakukan pengambilan keputusan dengan metode Analytical Network Process (ANP) agar
hasil keputusan yang diharapkan dapat optimal. Metode ini memperhatikan kriteria
maupun subkriteria dalam pemilihan supplier. Penetapan kriteria dan subkriteria dilakukan
melalui proses studi literatur dan wawancara kepada pengambil keputusan dan didapatkan
hasil berupa 5 kriteria, yaitu kriteria harga, kualitas, pengiriman, service, dan hubungan
pemasok Setiap kriteria tersebut terbagi menjadi 15 subkriteria. Setelah itu proses
pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner perbandingan berpasangan
kepada pengambil keputusan. Hasil kuesioner tersebut kemudian diuji konsistensinya
apakah konsisten atau tidak, jika tidak konsisten maka direvisi dengan pengisian ulang
kuesioner yang tidak konsisten tersebut. Matriks berpasangan yang konsisten kemudian
dibuat cluster matrix, unweighted matrix, weighted matrix, limiting matrix, hingga
didapatkan prioritas dalam pemilihan supplier. Hasil perhitungan yang didapatkan
menunjukkan bahwa prioritas pertama adalah jatuh pada supplier B dengan bobot akhir
sebesar 0,538 dan supplier C dengan bobot akhir sebesar 0,462. Maka, supplier B terpilih
menjadi supplier utama.