Abstract:
Kondisi pasar modal ditandai oleh pergerakan Indeks Gabungan. Selama pemerintahan Jokowi periode 2015-2019, pertumbuhan IHSG menunjukkan trend peningkatan Terdapat berbagai macam indeks, salah satunya yaitu Indeks Sektoral Sektor Pertanian Jakarta Komposite Agriculture (JKAGRI). Pergerakan Indeks Sektor Pertanian (JKAGRI) berlawanan dengan trend IHSG. Pergerakan negatif indeks sektor pertanian ternyata tidak berlaku untuk emiten PT. Sampoerna Agro Tbk. (SGRO). Emiten tersebut menunjukkan trend peningkatan berlawanan dengan indeks sektoralnya. Pergerakan yang sangat berlawanan dengan pergerakan indeks sektoralnya, terutama terjadi selama periode Desember, 2016 - Desember 2019. Kondisi dan pergerakan harga saham sekuritas dipengaruhi oleh risiko sistematis dan risiko tidak sistematis/risiko perusahaan.
Sebelum seorang investor memutuskan untuk memilih suatu aset, investor dapat melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap aset tersebut. Penilaian ini didasarkan atas return dan risiko sekuritas/saham tersebut. Secara keseluruhan risiko yang terdapat pada suatu saham terbagi menjadi dua yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Beta (ß) merupakan ukuran risiko sistematis suatu sekuritas yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi. Risiko non-sistematis merupakan risiko yang berasal dari kondisi mikro perusahaan sehingga dapat didifersifikasi
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Beta (ß) dan mengetahui pengaruh variabel Book Value per Share (BVS), Price Book Value (PBV), Debt Equity Ratio (DER), Earning per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER) terhadap harga saham PT. Sampoerna Agro Tbk. Metode penelitiannya yaitu metode deskriptif, explanative study, dan studi kasus dengan data sekunder dari website resmi idx.co.id dan investing.com. Metode pengolahan data yang digunakan adalah Uji Asumsi Klasik, dan Analisis Regresi Linear Berganda menggunakan software SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari independent variable penelitian: Book Value per Share (BVS), Price Book Value (PBV), Debt Equity Ratio (DER), Earning per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), hanya variabel Book Value per Share (BVS) dan Price Book Value (PBV), yang secara parsial berpengaruh terhadap harga saham PT. Sampoerna Agro Tbk.
Saham PT. Sampoerna Agro Tbk. bersifat defensif terhadap indeks sektoralnya. Selain itu, saham ini juga memiliki kinerja BVS dan PBV yang terus meningkat. Dengan demikian, saham PT. Sampoerna Agro Tbk. ini sesuai bagi investor jangka panjang, khususnya investor yang tertarik pada sektor pertanian, untuk menjadi bagian dari portofolio investasinya. Sehubungan penelitian selanjutnya, dapat mengukur beta dan kinerja keuangan PT. Sampoerna Agro Tbk. pada masa pandemi Covid-19.