Abstract:
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, menuntut para pelaku usaha untuk berbenah dan menciptakan keunggulan bersaing. Di Indonesia sendiri, terdapat banyak jenis usaha, salah satunya adalah bisnis ritel. Berdasarkan riset yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) pada Maret 2019, penjualan ritel ini tumbuh sekitar 10,1%. Indonesia sendiri dengan jumlah penduduk yang lebih dari 260 juta penduduk, menjadi pasar potensial bagi bisnis ritel. Damara Motor adalah salah satu ritel spare-part sepeda motor, dimana dalam kegiatannya, melayani penjualan spare-part sepeda motor. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, Toko Damara Motor mengalami kendala pada penyimpanan spare-part, dimana spare-part ditaruh tidak beraturan, tercampur, dan tertumpuk satu dengan yang lain. Kendala seperti ini bahkan terkadang mengakibatkan hilangnya penjualan. Maka daripada itu, penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan toko Damara Motor dengan menerapkan 5S pada area gudang toko Damara Motor
Kendala pada penyimpanan spare-part dapat diatasi dengan melakukan pengaturan tata letak gudang. Tata letak gudang mencoba meminimalkan biaya total dengan mencari kombinasi yang terbaik antara luas ruang dan penanganan bahan, serta dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan itu sendiri. Pengaturan tata letak gudang tidak terlepas dari metode 5S, dimana metode 5S merupakan metode yang umumnya digunakan sebagai manajemen sistem pemeliharaan, ketertiban, efisiensi, serta disiplin di lokasi kerja.
Tipe penelitian ini sendiri adalah applied research yang bertujuan memecahkan masalah dan memberikan saran perbaikan kepada perusahaan. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif untuk menjelaskan tentang metode 5S dan bagaimana penerapan serta evaluasi kegiatan 5S tersebut pada Toko Damara Motor. Pengumpulan data didapat dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung yang didapat dari hasil wawancara dengan pemilik toko serta observasi. Sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan dari sumber yang sudah ada, yaitu buku, jurnal, dokumen, dan internet.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa perencanaan metode 5S pada toko Damara Motor sudah baik, dan disetujui oleh pemilik toko. Pemilik toko juga membantu memberikan masukan dalam perencanaan. Untuk penerapan metode 5S pada toko Damara Motor sendiri sudah dilakukan dengan baik, dimana salah satu contohnya adalah waktu pengambilan barang lebih cepat (dari 3-5 menit menjadi 1-3 menit). Akan tetapi, penulis menemukan beberapa kekurangan, terutama dalam melakukan pembersihan (Seiso), dimana tidak dapat dilakukan pembersihan secara maksimal pada rak oli. Selain itu terdapat kendala waktu dan tenaga kerja dalam melakukan metode 5S. Oleh karena itu, penulis memberikan saran, yaitu pemilik bisa mempekerjakan pihak ketiga atau mengajak anggota keluarga yang lain untuk membantu melakukan metode 5S.