dc.description.abstract |
Perlunya dilakukan penelitian terhadap bidang kewirausahaan terutama pada well-being wirausaha dalam rangka melestarikan dan mengembangkan potensi ekonomi di Indonesia. Penelitian ini mencoba untuk menganalisa faktor-faktor yang diduga memiliki pengaruh terhadap well-being pengusaha berdasarkan studi literatur yang telah ada sebelumnya. Rumusan permasalahan yang diangkat adalah bagaimana pengaruh variabel motivasi, persepsi, inovasi, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan terhadap well-being pengusaha baru di Bandung dan di Jakarta, lalu perbedaan faktor antara kedua wilayah. Instrumen yang dipergunakan merupakan kuisioner Global Entrepreneurship Monitor 2013 Indonesia yang disesuaikan dengan variabel penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan variable dummy. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa variabel motivasi, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan berpengaruh signifikan terhadap well-being pengusaha baru di Jakarta, dan diantaranya variabel yang paling besar pengaruhnya adalah tingkat pendidikan. Sedangkan bagi pengusaha baru di Bandung, ditemukan bahwa variabel persepsi dan tingkat pendapatan berpengaruh signifikan terhadap well-being-nya, dan diantaranya variabel yang memiliki pengaruh terbesar adalah tingkat pendapatan. Model penelitian yang digunakan mendapatkan nilai r-square 17,9% (Jakarta) dan 8,4% (Bandung), yang artinya kedua model penelitian belum mampu memprediksi well-being pengusaha baru secara maksimal. Perbedaan faktor yang ditemukan adalah pengusaha baru di Jakarta akan lebih puas akan hidupnya jika termotivasi karena kesempatan, sedangkan pengusaha baru di Bandung akan merasakan well-being yang lebih tinggi jika memiliki persepsi tentang kepemilikan keterampilan, pengetahuan, pengalaman, dan lainnya dalam mendirikan sebuah bisnis. Tingkat pendidikan akan berpengaruh signifikan pada well-being pengusaha baru di Jakarta, tetapi tidak signifikan untuk pengusaha baru di Bandung. |
en_US |