Analisis abnormal return dan trading volume activity perusahaan teknologi internet global selama pandemi Covid-19, Maret-Mei 2020

Show simple item record

dc.contributor.advisor Pattiwael, Judith Felicia Irawan
dc.contributor.author Dellina, Allesandra
dc.date.accessioned 2021-08-20T05:12:26Z
dc.date.available 2021-08-20T05:12:26Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp40867
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/12181
dc.description 24252 - FE en_US
dc.description.abstract Pandemi COVID-19, yang menyebar dengan cepat hingga ke seluruh dunia, memaksa hampir seluruh masyarakat dunia untuk tidak bepergian sementara waktu dan sebisa mungkin melakukan aktivitasnya dari rumah. Hal ini membuat berbagai usaha terpuruk dan perekonomian dunia pun melemah. Harga-harga saham pun turun drastis seiring memburuknya bisnis perusahaan. Namun, dari sekian banyak perusahaan yang terpuruk, perusahaan teknologi khususnya teknologi internet global justru meraih untung dari adanya peristiwa ini, ditandai dengan meningkatnya jumlah penggunaan selama masa pandemi ini. Adanya informasi ini membuat investor berinvestasi pada saham perusahaan teknologi internet. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan indikator variabel abnormal return dan trading volume activity. Periode penelitian diambil selama masa lock down negara-negara di hampir seluruh dunia, yaitu mulai dari Maret hingga Mei 2020. Objek penelitiannya adalah 16 perusahaan teknologi internet global yang memiliki kapitalisasi market di atas 10 miliar dolar yang dibagi ke dalam 4 subsektor, yaitu : e-commerce, game, social media, dan search engine. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perolehan nilai tertinggi pada abnormal return dan trading volume activity masing-masing subsektor berbeda-beda. Pada subsektor e-commerce, Zalando memperoleh abnormal return tertinggi sedangkan trading volume activity tertinggi diberikan oleh eBay. Pada subsektor game, Tencent memperoleh abnormal return tertinggi sedangkan trading volume activity tertinggi diberikan oleh Electronic Arts. Pada subsektor social media, Pinterest memperoleh abnormal return tertinggi sedangkan trading volume activity tertinggi diberikan oleh Twitter. Pada subsektor search engine, Yandex dan Google memperoleh abnormal return yang sama dan Yandex unggul pada trading volume activity-nya. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.subject abnormal return en_US
dc.subject trading volume activity en_US
dc.subject perusahaan teknologi internet global en_US
dc.title Analisis abnormal return dan trading volume activity perusahaan teknologi internet global selama pandemi Covid-19, Maret-Mei 2020 en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017120129
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0430116502
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI603#Manajemen


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account