Abstract:
Kelopak rosella berwarna merah, mengandung antosianin (antioksidan) yang berfungsi melindungi sel - sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Antosianin dapat digunakan sebagai zat pewarna alami. Penggunaan pewarna rambut sintetis dapat menyebabkan penyakit kulit serta pencemaran lingkungan, maka zat pewarna alami dapat digunakan sebagai alternatif dalam pewarnaan rambut. Rosella baik untuk perawatan rambut seperti mengurangi rambut rontok, stimulan pertumbuhan rambut. Pada pewarnaan rambut, penambahan developer dan mordan dapat meningkatkan daya warna pada rambut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pengetahui pengaruh kadar developer asam askorbat terhadap pewarnaan rambut serta untuk mengetahui pengaruh jenis dan kadar mordan dalam pewarnaan rambut dengan menggunakan ekstrak kelopak bunga rosella. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi informasi bahwa pewarnaan rambut dapat menggunakan bahan alami yang lebih aman untuk kesehatan.
Proses ekstraksi dilakukan untuk memperoleh ekstrak kelopak bunga rosella. Ekstrak kemudian dilakukan penguapan sehingga diperoleh ekstrak kelopak bungas rosella yang pekat. Proses bleaching pada rambut dilakukan dengan memberikan 90 ml bleaching cream dan 90 g bleaching powder pada 12 g rambut. Pada percobaan pendahuluan, dilakukan uji pengaruh kadar asam askorbat terhadap warna yang dihasilkan dan kelunturan warna. Dilakukan percobaan pendahuluan berupa pemberian developer asam askorbat pada rambut yaitu dengan penambahan asam askorbat 3, 6, 10 %(w/v). Sedangkan pada percobaan utama, dilakukan uji pengaruh jenis dan kadar mordan terhadap warna yang dihasilkan, kadar warna terserap dan kadar kelunturan warna. Percobaan utama dengan pemberian mordan FeSO4, CuSO4 dan Al2(SO4)3 dengan kadar 1, 2, 3 %-(w/v) ditambahkan dan diaduk hingga merata pada ekstrak kelopak bunga rosella. Kemudian dilakukan pencucian sebanyak 6x pada sampel rambut yang telah dilakukan pewarnaan. Analisis warna pada rambut diukur dengan menggunakan tabel color chart. Analisis kadar warna terserap dan kadar kelunturan warna dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-vis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa developer yang menghasilkan warna merah adalah asam askorbat 3%-(w/v), dengan tingkat warna pada color chart 3 (red). Serta ketahanan terhadap kelunturan terhadap pencucian dengan dengan tingkat warna pada color chart 5 (orange red). Hasil penelitian utama menunjukkan bahwa jenis mordan FeSO4 dengan kadar 3%-(w/v) memiliki nilai tertinggi untuk kadar warna terserap sebesar 180,48 ppm. Serta nilai terendah untuk ketahanan terhadap kelunturan terhadap pencucian dengan kadar kelunturan 9,23 ppm.