Abstract:
Dalam rangka mencapai sasaran tertentu dan memberikan dampak kepada para pemegang saham, PT. Matahari Department Store Tbk. sebagai salah satu perusahaan ritel di Indonesia memutuskan untuk melakukan aksi korporasi berupa buyback saham pada Oktober 2018 dan April 2019. Tujuan Matahari melakukan buyback saham adalah meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham perusahaan Matahari serta memberikan fleksibilitas kepada perusahaan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien. Oleh sebab itu dengan pelaksanaan buyback ini diharapkan mampu meningkatkan harga saham LPPF yang sejak tahun 2016 hingga pertengahan tahun 2018 terus menurun. Akan tetapi menurut Rivan Kurniawan sebagai seorang praktisi pasar modal, pelaksanaan buyback tidak dapat secara langsung meningkatkan harga saham perusahaan. Hal ini dikarenakan perubahan harga saham dipengaruhi juga oleh kinerja keuangan perusahaan.
Pada saham LPPF sendiri, pelaksanaan buyback ini pada kenyataannya justru tidak mampu meningkatkan harga sahamnya. Setelah Matahari mulai melakukan buyback, harga saham LPPF justru semakin menurun, dimana penurunan ini bisa disebabkan oleh kinerja keuangan perusahaan yang kurang baik sehingga permintaan saham LPPF tidak meningkat walaupun buyback dilakukan. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian ini adalah melihat pergerakan harga saham Matahari dengan dilakukannya buyback dan melakukan analisa terhadap kinerja keuangan PT. Matahari Department Store dengan dilakukannya buyback saham, yang dilihat melalui laporan keuangan perusahaan dan rasio keuangan. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder pada periode waktu tahun 2016-2019. Selain itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan studi kepustakaan sebagai teknik pengumpulan data.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat dikatakan bahwa tujuan pelaksanaan buyback Matahari tidak dapat tercapai karena dengan dilakukannya buyback ini justru harga saham LPPF semakin turun hingga akhir tahun 2019. Kemudian penurunan harga saham LPPF ini juga tidak dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan karena kinerja keuangan Matahari selama 2016-2019 relatif baik. Hal ini ditunjukkan dari aset perusahaan yang terus bertumbuh setiap tahunnya melalui pembiayaan hutang jangka pendek dan ekuitas. Selain itu Matahari memiliki saldo kas yang positif dan nilainya cukup besar, dimana Matahari mampu menggunakan kas tersebut untuk melakukan buyback maupun ekspansi setiap tahunnya. Lalu Matahari juga memiliki kemampuan solvabilitas yang baik karena mampu melunasi segala hutangnya, dan Matahari juga mampu menggunakan aktiva yang dimiliki secara efektif dan efisien untuk memperoleh penjualan. Hanya saja walaupun Matahari sangat mengutamakan kepentingan pemegang saham, tetapi Matahari mengabaikan kepentingan supplier-nya karena memiliki rasio rata-rata periode bayar yang kurang baik. Selain itu manajemen persediaan Matahari juga kurang baik yang terlihat dari nilai perputarannya sangat kecil tiap tahunnya.
Oleh sebab itu penurunan harga saham ini disebabkan oleh faktor lain diluar perusahaan yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti pelemahan daya beli masyarakat menengah, perubahan perilaku belanja, dan perubahan gaya hidup menjadi leisure economy, sehingga masih perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait faktor-faktor tersebut. Maka dari itu berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran supaya Matahari melakukan perbaikan terhadap manajemen perusahaan dan memperhatikan jangka waktu pembayaran hutang untuk menjaga hubungan yang baik dengan supplier. Selain itu penulis juga memberi saran agar Matahari mulai memasarkan produknya secara online melalui marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan lain sebagainya, juga memperluas jenis produknya ke pakaian olahraga.