Abstract:
Kehadiran platform transportasi online berdampak pada penyedia transportasi lain dalam industri transportasi tak terkecuali taksi konvensional. PT Blue Bird Tbk. sebagai penyedia taksi konvensional terbesar mengalami penurunan pendapatan dan profitabilitas pasca kemunculan platform transportasi online. Arus kas perusahaan masih tergolong baik. Namun, harga saham dari PT Blue Bird Tbk. terus menurun dan tidak lagi setinggi ketika IPO. Agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan denga transportasi online perlu dievaluasi efektifitas perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan, efisiensi, struktur modal serta nilai ekonomisnya. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan analisis Dupont dan EVA untuk mengukur kinerja keuangan PT Blue Bird Tbk. Tujuan menggunakan metode analisis Dupont karena merupakan suatu alat analisis yang menyatukan rasio – rasio keuangan sehingga dapat menganalisis secara keseluruhan efektifitas, efisiensi dan struktur modal perusahaan. Tujuan menggunakan metode analisis EVA adalah mengukur apakah perusahaan menciptakan nilai tambah bagi pemegang modal dan investor. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis data kuantitatif. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research). Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan PT Blue Bird Tbk. periode 2014 sampai 2018.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode analisis Dupont, dapat diketahui bahwa PT Blue Bird Tbk mengalami penurunan kinerja pasca hadirnya platform transportasi online. Hal ini dapat dilihat dari penurunan nilai ROE dari tahun 2014 hingga 2017 dan sedikit meningkat pada tahun 2018. Penurunan ROE disebabkan oleh menurunnya nilai ROA dan equity multiplier. Nilai dari ROA lebih kecil daripada ROE. Penyebab penurunan pada nilai ROA disebabkan oleh menurunnya net profit margin dan total asset turnover. Penurunan net profit margin disebabkan oleh menurunnya pendapatan dari sektor taksi yang dipengaruhi oleh ketatnya persaingan dengan transportasi online. Namun, beban usaha yakni beban pemasaran dan beban operasional justru mengalami peningkatan. Total asset turnover dari PT Blue Bird Tbk. memiliki nilai dibawah satu yang menujukkan bahwa aset dari PT Blue Bird Tbk belum dimanfaatkan secara maksimal dalam menghasilkan penjualan. Nilai equty multiplier yang terus menurun disebabkan oleh peningkatan ekuitas dan menurunnya utang jangka panjang. Berdasarkan hasil analisis dengan metode EVA, dapat diketahui bahwa kinerja PT Bue Bird Tbk, dari tahun 2014 hingga 2018 kurang baik karena EVA selama lima tahun bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa PT Blue Bird Tbk. tidak memberikan nilai tambah bagi pemilik modal. Nilai negatif dari EVA disebabkan karena nilai NOPAT yang jauh lebih kecil dari hasil perkalian antara WACC dan invested capital.
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang, Perusahaan sebaiknya meningkatkan serta menjaga kestabilan pendapatan dari jasa penyewaan kendaraan.Perusahaan juga perlu meningkatkan pendapatan sektor taksi dengan meyasar daerah yang belum terdapat transportasi online dan meningkatkan efektifitas dari aplikasi My Blue Bird dan kerjasama dengan Gojek. Perusahaan perlu meningkatkan efisiensi beban usaha dengan menggunakan media pemasaran yang efektif dan murah, mengevaluasi sistem penggajian dan kompensasi dan mengurangi penambahan pegawai. Perusahaan sebaiknya lebih memaksimalkan aset untuk menambah pendapatan seperti melakukan penyewaan gedung.