Abstract:
Terdapat tiga komponen demografi yakni kelahiran, kematian, dan migrasi. Informasi mengenai
demografi sangat penting bagi lembaga asuransi, terlebih data kematian (mortalita). Data
mortalita digunakan untuk memperhitungkan harga premi asuransi jiwa. Namun, data mortalita
berubah sepanjang waktu. Model mortalita seperti model Lee-Carter, Bongaarts, dan Makeham
yang digunakan untuk mengaproksimasi data mortalita karena relatif akurat. Pada skripsi
ini, akan dibahas mengenai model survival baru oleh Wong dan Tsui yang dinamakan sebagai
model Chi-Heem (CH) yang memperlihatkan peluang bertahan hidup manusia dari usia 0
hingga 110 tahun. Model ini memperhitungkan peluang hidup secara langsung tanpa perlu
mengubah tingkat kematian sesaat. Kemudian, model CH digunakan untuk mengestimasi
ekspektasi usia harapan hidup dengan menggunakan data Tabel Mortalita Indonesia (TMI)
IV. Untuk menguji performansi model CH, dilakukan pengujian Mean Squared Error untuk
membandingkan ekspektasi harapan hidup dari TMI IV dan model CH. Dari hasil Mean Squared
Error yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa model CH dapat mengestimasi usia harapan
hidup Indonesia dengan baik. Didapatkan peluang bertahan hidup serta ekspektasi usia harapan
hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.