Abstract:
Kesadaran akan pentingnya investasi yang semakin tumbuh tetapi tidak disertai dengan kemampuan
menganalisis aset yang dimiliki akan membuat investor mengalami kesulitan dalam
menentukan proporsi portofolionya. Investor perlu untuk mengoptimalkan proporsi portofolionya
agar mendapat tingkat pengembalian yang positif. Harry Markowitz menggagas ide mengoptimalkan
portofolio dengan memanfaatkan tingkat pengembalian dan variansi saham. Salah satu
metode yang dapat digunakan untuk menaksir hal tersebut adalah metode Bayesian. Metode
tersebut mempertimbangkan hubungan tingkat pengembalian saham periode sebelumnya dengan
matriks kovariansinya untuk mendapatkan ekspektasi tingkat pengembalian saham dan matriks
kovariansi untuk periode selanjutnya. Pada skripsi ini, metode tersebut akan digunakan untuk
selanjutnya dapat membentuk portofolio yang optimal yang didefinisikan sebagai portofolio yang
meminimumkan risiko. Pembentukan portofolio yang optimal dibagi menjadi dua kasus, yaitu
kasus apabila investor diperbolehkan melakukan short selling diselesaikan menggunakan metode
pengali Lagrange dan kasus apabila tidak diperbolehkan short selling diselesaikan menggunakan
pemrograman non-linear. Portofolio yang dibentuk mempunyai variansi yang relatif rendah
untuk kedua kasus. Hal ini disebabkan oleh proporsi dana portofolio memberikan bobot yang
banyak kepada saham-saham yang mempunyai variansi rendah.