Abstract:
Jeruk merupakan buah yang umum dikonsumsi masyarakat karena harganya yang murah dan
mudah didapatkan. Selain itu, jeruk juga kaya akan vitamin B6, vitamin C, antioksidan dan serat.
Kandungan dalam jeruk sangat baik bagi kesehatan tubuh. Atas kesadaran itulah, buah jeruk
menjadi pilihan yang diminati masyarakat. Minat masyarakat untuk mengonsumsi jeruk yang
tinggi tidak diimbangi dengan produktivitas jeruk yang masih terkendala. Salah satu penyebabnya
adalah serangga Diaphorina citri. Serangga ini menimbulkan penyakit CVPD (Citrus Vein
Phloem Degeneration) yang dapat menyerang tanaman jeruk. Penyebaran penyakit CVPD pada
tanaman jeruk dapat dimodelkan secara matematis sebagai model epidemik antara tanaman jeruk
sebagai inang dan serangga tersebut sebagai hama (vektor). Pada model ini, diasumsikan respon
pemangsaan merupakan fungsi respon Holling tipe II. Dalam pemodelan ini, terdapat kestabilan
titik ekuilibrium dan angka rasio reproduksi dasar yang dapat dianalisis untuk mendeteksi adanya
penyakit CVPD pada tanaman jeruk. Model ini memiliki dua titik ekuilibrium, yaitu titik
ekuilibrium bebas penyakit dan titik ekuilibrium endemik. Titik ekuilibrium endemik dikatakan
stabil asimtotik apabila angka rasio reproduksi dasar lebih dari satu. Pada skripsi ini, simulasi
numerik untuk titik ekuilibrium yang diperoleh dari analisis perilaku model akan digambarkan
dengan menggunakan software Maple 17. Kemudian, dilakukan simulasi numerik kembali dengan
mengubah beberapa nilai parameter untuk mengetahui perilaku model. Selanjutnya, analisis
sensitivitas bilangan reproduksi dasar diperlukan untuk menentukan parameter yang berpengaruh
paling signifikan terhadap model penyebaran penyakit CVPD pada tanaman jeruk.