Abstract:
Pada tanggal 16 dan 26 Agustus 2019, Presiden Joko Widodo secara resmi
mengumumkan keputusan pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke daerah di
Kalimantan Timur. Adapun tujuan pemindahan ibu kota, dilakukan untuk
peningkatan pemerataan pembangunan di Indonesia. Proyek mercusuar yang
memerlukan kisaran dana sebesar 466 triliun rupiah ini, menuai banyak perbedaan
pendapat yang tidak terbatas pada perspektif politik atau ekonomi. Lebih jauh,
kumpulan pendapat tentang proyek pemindahan ibu kota yang dikemukakan oleh
para ahli dan kemudian diterima oleh masyarakat, menjadi sebuah informasi yang
berpengaruh, sehingga proyek pemindahan ibu kota dapat dimaknai berbeda-beda
antar satu orang dengan orang lainnya. Sebagai kepala negara, pengumuman
resmi pemindahan ibu kota yang telah disampaikan, adalah bersifat keputusan dan
kecil kemungkinan untuk diubah. Oleh sebab itu, pernyataan ini, memunculkan
informasi yang berhubungan dengan reaksi investor di pasar modal.
Reaksi investor terhadap suatu peristiwa, dapat mempengaruhi
pergerakan saham di pasar modal. Indikator sebuah peristiwa memberikan
dampak pada keputusan investor, yaitu munculnya abnormal return dan trading
volume activity. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penilaian awal investor
terhadap pengumuman keputusan pemindahan ibu kota oleh Presiden Joko
Widodo yang tercermin dari pergerakan saham di pasar modal. Metode penelitian
yang dilakukan adalah event study, dengan melibatkan sektor properti, real estat,
dan konstruksi bangunan sebagai sektor yang diteliti, populasi penelitian. Adapun
sampel penelitian yang terpilih adalah emiten PT Bumi Serpong Damai Tbk
(BSDE), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Pakuwon Jati Tbk
(PWON). Periode penelitian terbagi atas 3 waktu jendela, yakni periode pre-event
(tanggal 9,12 – 15 Agustus), periode during event ( tanggal 19 – 23 Agustus
2019), dan periode post event (tanggal 27 – 30 Agustus, 2 September 2019).
Pengujian signifikansi dilakukan dengan uji normalitas saphiro wilk, dilanjutkan
dengan uji paired t-test.
Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan pada
abnormal return, sehingga peristiwa ini memberikan dampak bagi emiten BSDE,
CTRA, dan PWON. Namun, untuk trading volume activity, peristiwa ini tidak
memberikan dampak yang signifikan untuk perbandingan antara periode pre–
event dengan periode during event, periode pre- event dengan periode post event,
dan antara periode during event dengan periode post event untuk emiten PT Bumi
Serpong Damai Tbk (BSDE), periode during event dengan post event untuk
emiten PT Ciputra Development Tbk (CTRA), serta antara periode pre – event
dengan periode during event dan antara periode during event dengan periode post
event untuk emiten PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Hanya pada emiten PWON,
perbandingan antara periode pre - event dan periode post event peristiwa,
menghasilkan nilai trading volume activity yang signifikan. Dengan demikian,
penilaian awal investor terhadap pengumuman keputusan pemindahan ibu kota
oleh presiden Joko Widodo, belum dimaknai secara komprehensif sehingga para
investor menunjukkan sikap wait and see terhadap peristiwa ini.