Abstract:
DFSK merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif, yaitu mobil. Perusahaan ini merupakan hasil joint venture antara Sokon Group dengan PT Kaisar Motorindo. DFSK memulai penjualan mobilnya di Indonesia pada tahun 2018 dengan meluncurkan produk Glory 580 dan Super Cab. DFSK sudah memiliki jaringan dealer di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur, salah satunya di Kota Bandung. Penulis pun melakukan observasi terkait jumlah mobil DFSK yang tersebar di Kota Bandung. Dari hasil observasi tersebut, penulis menemukan bahwa mobil DFSK yang beredar di Bandung sangat sedikit bahkan jarang sekali terlihat di jalanan. Jika dibandingkan dengan kompetitornya, yaitu Wuling, penjualan DFSK di tahun 2019 hanya mencapai 3.856 unit, tetapi Wuling bisa menorehkan penjualan di 22.344 unit. Penulis pun mendapati bahwa niat beli mobil DFSK oleh konsumen di Kota Bandung tergolong cukup rendah.
Melihat gejala rendahnya jumlah mobil DFSK yang beredar di jalanan Kota Bandung, penulis tertarik akan gejala ini dan melakukan observasi lebih lanjut dengan menyebarkan kuesioner. Dari hasil jawaban kuesioner responden, penulis menyimpulkan bahwa kesadaran merek dan persepsi kualitas merupakan kedua faktor yang mempengaruhi rendahnya niat beli konsumen di Kota Bandung terhadap merek DFSK. Hasil ini juga didukung dengan hasil penelitian terdahulu, yang menyatakan bahwa kesadaran merek dan persepsi kualitas mempengaruhi niat beli.
Kemudian penulis melakukan penelitian dengan melakukan pengumpulan data dan melakukan pengolahan data dengan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif serta analisis regresi linear berganda. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 118 responden di Kota Bandung yang sedang berniat membeli mobil. Dengan melakukan pengolahan data dari hasil kuesioner tersebut, penulis berharap agar penulis dapat melihat pengaruh kesadaran merek dan persepsi kualitas terhadap niat beli mobil merek DFSK.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa konsumen memiliki persepsi yang kurang baik terhadap kesadaran merek dan persepsi kualitas merek DFSK. Kesadaran merek tidak berpengaruh terhadap niat beli, sementara persepsi kualitas berpengaruh terhadap niat beli. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda, pengaruh kesadaran merek dan persepsi kualitas memiliki kontribusi sebesar 52,1%. terhadap niat beli konsumen. Dari penelitian ini, penulis menyarankan agar DFSK lebih gencar dalam mempromosikan mereknya, lebih memberikan informasi mengenai spesifikasi dan fasilitasnya, serta memberikan diskon dan bonus yang menarik bagi konsumen.