Analisis valuasi investasi Sorge Cooperative pada kelompok musik Banda Neira periode tahun 2013 - 2019

Abstract

Ada investor yang berinvestasi pada objek yang unik seperti perangko, lukisan, barang antik, dan juga pada sektor musik. Kelompok musik tertentu ternyata menjadi salah satu alternatif objek investasi. Banda Neira, sebuah kelompok musik indie dengan genre nelangsa pop mendapat dukungan pendanaan dari Sorge Cooperative. Penelitian ini bertujuan untuk mengalisa valuasi investasi Sorge Cooperative pada kelompok musik Banda Neira periode tahun 2013 – 2019. Studi ini adalah applied research karena bertujuan memecahkan masalah spesifik langsung yang dihadapi industri. Terkategori descriptive study karena penelitian ini menggambarkan secara sistematis sebuah fenomena terhadap suatu masalah. Merupakan case study karena menunjukkan kegiatan investasi di satu koperasi, yaitu Sorge Cooperative. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada Budiyoga Soebandi sebagai pendiri dan ketua Sorge Cooperative sehubungan dengan tingkat risiko dan return yang dihadapi Sorge Cooperative selama berinvestasi di Kelompok Musik Banda Neira. Hasil wawancara menunjukkan bahwa dalam melakukan investasi pada Kelompok Musik Banda Neira, Sorge Cooperative mengalami tahapan pertumbuhan, yaitu dari tahap merilis mini album yang memperoleh return tinggi dengan risiko yang sangat tinggi, kemudian tahap merilis album perdana yang memperoleh return yang sangat tinggi dengan risiko sedang, hingga mencapai tingkatan puncak ketika merilis album kedua yang memperoleh perolehan return yang sangat tinggi dengan risiko rendah. Perjalanan tahapan pertumbuhan ini digambarkan dalam grafik risiko dan return investasi Disamping itu, teknik analisa dalam studi ini adalah Metode Valuasi dengan perhitungan Net Present Value (NPV) untuk menunjukkan nilai bersih dari Kelompok Musik Banda Neira sebagai hasil dari investasi Sorge Cooperative. Dengan menggunakan faktor diskonto yang tidak mempertimbangkan risiko sebesar 5.75% dan yang mempertimbangkan risiko dengan angka faktor diskonto sebesar 10% dan 20%, maka investasi pada Kelompok Musik Banda Neira memberikan nilai lebih untuk Sorge Cooperative. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan manfaat yang didapatkan oleh Sorge Cooperative. Pengelola musik disarankan untuk melakukan pencatatan yang rapih dan lengkap serta sesuai dengan format keuangan yang umum untuk membantu pengelola memperoleh hasil identifikasi kinerja keuangan kelompok musik yang lebih baik. Bagi investor pemula yang ingin berinvestasi pada kelompok musik, sebaiknya memahami kondisi pasar musik dan menggunakan valuasi melalui perhitungan Metode Net Present Value terhadap cash flow dari kelompok musik tersebut terlebih dahulu.