Abstract:
Sekolah Alfa Omega merupakan sebuah sekolah yang memiliki desain merespon alam. Strategi desain dibuat sedemikian sehingga secara konsep desain, menjawab permasalahan iklim di tempat sekolah itu dibangun. Berlokasi di area yang memiliki iklim tropis, berupa area rawa dan persawahan, membuat iklim di sekitar tempat tersebut terasa kurang nyaman dengan temperatur udara yang cukup tinggi dan tingkat kelembapan udara yang berada di atas tingkat kenyamanan termal untuk beraktivitas. Sekolah tersebut
didesain dengan melakukan pengolahan pada kulit bangunannya. Raw Architect selaku pihak yang mendesain sekolah ini, memilih material bata dengan alasan utama mengangkat lokalitas yang berada pada kawasan tersebut. Selain itu, dengan menggunakan material bata sebagai bagian dari elemen arsitektural di
dalam bangunan tersebut, maka mereka dapat seminimum mungkin menciptakan jejak karbon, yaitu emisi
dari kegiatan manusia yang dalam waktu lama akan menimbulkan dampak negatif kepada alam, dimana ini
berarti mereka dapat menciptakan desain yang tidak hanya mengangkat lokalitas tetapi juga ramah lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah pengaruh dari deinding dengan susunan bata
berongga dalam desain selubung bangunan ruang terhadap kenyamanan termal yang coba dibuat di dalam desain Sekolah Alfa Omega.
Penelitian merupakan penelitian dengan jenis evaluatif – eksperimental dengan pendekatan kuantitatif dengan cara mendeskripsikan keadaan dan kondisi baik dari segi arsitektural, maupun segi kenyamnan termal yang ada lalu dibandingkan dengan teori mengenai kenyamanan termal secara umum dan secara
lebih khusus sebagai sebuah sekolah. Penelitian ini dilakukan secara tidak langsung melalui media
komputer, internet, serta program simulasi untuk melakukan pengukuran tingkat kenyamanan termal pada Sekolah Alfa Omega.
Hasil dari penelitiannya adalah pemahaman akan bagaimana pengaruh dari dinding dengan susunan bata
berongga sebagai sebuah selubung bangunan dalam menanggapi iklim yang ada di daerah tersebut,
sehingga dapat dipahami bagaimanakah kemampuan dari dinding ban dalam seluibung ruang dalam mencapai kenyamanan termal yang dapat mendukung aktivitas di dalamnya sebagai sebuah sekolah. Dan apabila ditemukan ketidaknyamanan termal pada aplikasi material tersebut sebagai selubung bangunan,
maka akan dicari cara untuk mengoptimalkan kualitas termal nya dengan teori-teori dan eksperimen simulasi.