Kajian ruang dengan kualitas cahaya pembangkit persepsi spiritual menggunakan virtual reality

Abstract

Hiruk pikuk keseharian dunia modern menyebabkan manusia seringkali hanya fokus dalam memenuhi kebutuhan fisiknya dan mengesampingkan pemenuhan kebutuhan spiritualnya. Kurang terpenuhinya kebutuhan spiritual menimbulkan masalah yang umum ditemui pada manusia di era ini, seperti tingkat stress yang tinggi dan penyakit mental lainnya. Maka, dalam upaya memenuhi kebutuhan spiritual dan mengatasi masalah tersebut, kebutuhan ruang yang dapat mewadahi kegiatan untuk memenuhi kebutuhan spiritual manusia secara umum menjadi lebih relevan dari masa-masa sebelumnya. Arsitektur berupaya mengatasi masalah tersebut melalui ruang dengan kualitas yang mampu membangkitkan persepsi spiritual guna memenuhi kebutuhan spiritual manusia. Salah satunya melalui kualitas cahaya alami, yang bila dilihat dari pendekatan religius merupakan representasi tuhan dalam dunia profan dan secara umum merupakan elemen yang dianggap dapat memberi kualitas spiritual dalam ruang melalui kualitas yang dimilikinya. Hal tersebut dapat terjadi apabila kualitas cahaya berhasil disadari dan membangkitkan persepsi spiritual dalam benak seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji elemen ruang yang dapat menghasilkan kualitas fisik cahaya yang dapat membangkitkan persepsi spiritual dalam ruang tersebut dengan pendekatan ruang keseharian yang dipresentasikan melalui model ruang dalam virtual realilty. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan pendekatan deskriptif-analitis dengan menguji cobakan model ruang kepada partisipan menggunakan teknologi virtual reality. Kumpulan data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis berdasarkan studi literatur mengenai ruang sakral, kualitas cahaya, dan persepsi spiritual yang mengacu pada kriteria evaluasi mengenai kualitas cahaya mencakup distribution of light, position of lighting, relationship with user, dan darkness and light untuk kemudian ditarik menjadi kesimpulan. Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa berhasilnya persepsi spiritual bangkit dalam model ruang bergantung pada tingkat kesadaran partisipan terhadap kehadiran kualitas metafisik cahaya dalam model ruang. Hal tersebut dipengaruhi oleh keberhasilan elemen ruang untuk menghasilkan kualitas fisik cahaya yang dapat menonjolkan kualitas metafisik cahaya tersebut. Model ruang yang berhasil menghasilkan kualitas fisik cahaya pembangkit persepsi spiritual adalah yang memiliki elemen ruang berupa letak bukaan di sisi dengan besar proporsi bukaan kecil, baik dengan bentuk terpusat maupun linear. Elemen ruang tersebut menciptakan kualitas fisik cahaya berupa intensitas kecil dan tersebar secara tidak merata yang berhasil menonjolkan keberadaan kualitas metafisik cahaya dengan baik sehingga mudah disadari dan diterima sebagai persepsi spiritual oleh partisipan. Temuan tersebut diharapkan dapat diaplikasikan dalam perancangan ruang secara umum dalam upaya mengatasi isu spiritualitas manusia di era ini. Hasil tersebut terbatas pada batasan model ruang dan fokus penelitian pada kualitas fisik cahaya pembangkit persepsi spiritual sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan pembahasan serupa, dengan menggunakan virtual reality.