Pembentukan hierarki visual oleh tata pencahayaan buatan pada interior Gereja Stella Maris Pluit, Jakarta

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sutanto, E.B. Handoko
dc.contributor.author Larasati, Claudia Olivia Gita
dc.date.accessioned 2021-08-02T05:43:41Z
dc.date.available 2021-08-02T05:43:41Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp40745
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/11956
dc.description 6273 - FTA en_US
dc.description.abstract Pencahayaan buatan dalam gereja Katolik berperan sebagai penerangan fungsional dan arsitektural. Gereja yang berfungsi sebagai bangunan keagamaan memiliki sifat ruangan yang sakral. Gereja Katolik terdiri dari tiga ruang inti, yaitu Panti Imam (sanctuary), Panti Umat (nave), dan ruang peralihan (narthex). Kesakralan di dalam gereja memiliki hierarki atau tingkatan sesuai dengan aktivitas yang diwadahi. Pada gereja Katolik, Panti Imam merupakan area dengan tingkat kesakralan yang paling tinggi karena fungsinya sebagai tempat pemimpin ibadah menjalankan ekaristi. Tingkat kesakralan dalam ruang gereja biasanya dapat ditunjukkan dengan desain arsitekturnya. Selain secara arsitektur, tingkat kesakralan dalam ruang gereja juga dapat ditunjukkan secara tata pencahayaan buatan melalui pembentukan hierarki visual. Persepsi umat gereja yang terbentuk oleh tata pencahayaan buatan menjadi aspek penting dalam menentukan hierarki visual pada ruang gereja. Pembentukan hierarki visual pada gereja dapat mengarahkan fokus umat yang sedang beribadah dan menunjukkan kesakralan ruang gereja. Penelitian akan membahas peran pencahayaan buatan terhadap pembentukan hierarki visual. Penelitian menggunakan metode deskriptif evaluatif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif, analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan keadaan eksisting Gereja Stella Maris Pluit dan membandingkannya dengan teori pencahayaan buatan pada arsitektur yang dapat mendukung pembentukan hierarki visual pada arsitektur gereja. Secara kualitatif, analisis dilakukan dengan menggunakan hasil kuesioner sebagai pendukung analisis. Data dikumpulkan dari observasi lapangan, studi pustaka, wawancara, dan kuesioner. Data yang diambil berupa sistem pencahayaan buatan, jenis armatur lampu, distribusi cahaya, arah cahaya, kuat cahaya, teknik pencahayaan, dan temperatur warna pencahayaan buatan untuk mengetahui efek cahaya yang diciptakan terhadap pembentukan hierarki visual. Berdasarkan hasil analisis, tata pencahayaan buatan pada Gereja Stella Maris Pluit untuk mendukung pembentukan hierarki visual sudah cukup baik. Gereja Stella Maris Pluit menerapkan pencahayaan buatan yang bervariasi untuk menunjang kegiatan ibadah. Desain pencahayaan buatan pada gereja ini menunjukkan efek cahaya yang berbeda untuk area yang lebih sakral. Pada gereja ini, hierarki visual secara arsitektur telah didukung oleh tata pencahayaan buatan dengan cukup baik. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject hierarki visual en_US
dc.subject pencahayaan buatan en_US
dc.subject gereja en_US
dc.title Pembentukan hierarki visual oleh tata pencahayaan buatan pada interior Gereja Stella Maris Pluit, Jakarta en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016420134
dc.identifier.nidn/nidk NIDK8805580018
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account