Pengaruh sirip penangkal sinar matahari pada fasad barat terhadap nilai OTTV dan kenyamanan visual pada area kerja Balai Karantina Ikan di Jakarta Utara dari karya SAA 48

Show simple item record

dc.contributor.author Rachma, Hashina Azalya
dc.date.accessioned 2021-08-02T04:15:00Z
dc.date.available 2021-08-02T04:15:00Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp40749
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/11949
dc.description 6277 - FTA en_US
dc.description.abstract Tahap perancangan merupakan tahap yang menentukan bagaimana sebuah bangunan gedung dapat beroperasi dengan optimal atau tidak. Dalam tahap perancangan terdapat dua strategi perancangan yaitu strategi perancangan aktif dan strategi perancangan pasif. Strategi perancangan aktif yang sering kali digunakan adalah AC ( Air conditioner) untuk menciptakan kenyamanan pengguna secara termal. Penggunaan AC pada strategi desain aktif bila tidak di dasari dengan strategi perancangan pasif sebagai elemen penunjang dalam menurunkan suhu ruang, akan mengakibatkan penggunaan energi (listrik) yang cukup besar. Energi yang diperlukan dalam bangunan untuk penggunaan AC dapat diketahui melalui perhitungan OTTV. Startegi dalam penurunan nilai OTTV dapat menggunaka Sirip penangkal sinar matahari (sun shading device) sebagai salah satu solusinya. Pemasangan SPSM sering kali dijadikam pilihan karena tidak perlu merombak konstruksi bangunan yang sudah ada, melainkan dengan cara menambahkan kontruksi baru. SPSM juga sering kali dipilih karena dapat berfungsi sebagai bidang pantul pada lubang cahaya. Pemanfaatan SPSM ini dapat digunakan untuk dua aspek sekaligus yaitu penurunan nilai OTTV dan optimasi kenyamanan visual. Studi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan sirip penangkal sinar matahari (SPSM) revisi terhadap penurunan nilai OTTV dan pencahayaan alami pada ruang dalam area kerja Balai Karantina Ikan karya SAA 48 hingga memenuhi standar yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental melalui simulasi digital dengan pendekatan kuantitatif, dimana data yang didapatkan dan di analisis berupa angka – angka hasil simulasi digital dan perhitungan aplikasi, baik data mengenai OTTV maupun kenyamanan visual. Setelah itu, data yang di dapatkan akan di jadikan acuan dalam mengoptimasi desain Balai Karantina Ikan karya SAA 48 secara OTTV dan kenyamanan visual pada ruang dalam area kerja. Diperoleh kesimpulan bahwa SPSM mampu menurunkan nilai OTTV hingga mencapai standar akan tetapi, memerlukan optimasi pencahayaan alami pada ruang dalam untuk mencapai standar pencahayaan alami yang ditetapkan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Sirip penangkal sinar matahari en_US
dc.subject OTTV en_US
dc.subject Kenyamanan Visual en_US
dc.title Pengaruh sirip penangkal sinar matahari pada fasad barat terhadap nilai OTTV dan kenyamanan visual pada area kerja Balai Karantina Ikan di Jakarta Utara dari karya SAA 48 en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016420128
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0427125602
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account