Abstract:
Alinda Townhouse berlokasi di area perbukitan Dago Giri Bandung sehingga memiliki kondisi yang unik dibandingkan dengan tapak townhouse lainnya. Kondisi unit-unit rumah di Pramestha Resort Town ini tersusun berderet dengan kontur antar unit yang berbeda elevasinya baik antara sisi samping maupun belakang bangunan. Keberadaan townhouse ini, berhubungan dengan kondisi dan kebutuhan saat ini yang tengah berada pada situasi pandemi Covid-19 untuk menjadikan ruang tinggal/kamar tidur dan ruang keluarga sebagai tempat belajar/bekerja di rumah (Work From Home/WFH). Permasalahan yang muncul dari kondisi eksisting townhouse yaitu dinding antar unit rumah yang saling berhimpit dan jarak void halaman belakang yang berdekatan (hanya 1-1,5m/unit), serta kondisi kontur tapak yang cukup curam dapat menghambat masuknya cahaya matahari/langit ke dalam ruangan. Selain itu, pada elemen tapak sekitar bangunan objek studi terdapat dinding pembatas beton dan batu kali serta vegetasi pepohonan yang cukup tinggi sehingga akan terjadi pembayangan pada siang hari dan mengurangi kuat pencahayaan yang dapat masuk ke ruang dalam.
Tujuan dari penelitian ini diantaranya yaitu, mengetahui kondisi area pembayangan yang terjadi di unit B08 dan A07 Alinda Townhouse dan dampaknya terhadap pencahayaan alami yang masuk ke r. dalam, membandingkan dua kondisi unit townhouse pada unit B08 dan A07 yang berbeda konfigurasi massa sekitar dan elemen tapak luar bangunannya dan memberikan preferensi unit mana yang sudah mencukupi untuk area kerja di rumah tinggal. mengupayakan penggunaan pencahayaan alam pada siang hari di meja kerja r. keluarga dan kamar tidur di rumah B08 dan A07.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif-evaluatif, dengan pendekatan kuantitatif di mana dalam penelitian ini hanya mendeskripsikan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. Adapun tahapan penelitian yang dilakukan melalui observasi lapangan untuk memperoleh data lapangan dan simulasi setelah memperoleh data bangunan secara lengkap. Simulasi dimulai dari membuat massa 3D pada program Sketch-Up dilanjutkan dengan mengamati posisi matahari terhadap area pembayangan pada program SunPath 3D Andrewmarsh I dan Enscape di dalam Sketchup, lalu mengidentifikasi aspek-aspek pencahayaan alami pada program Velux.
Dari analisis diketahui bahwa pada pagi hari di bulan Juni area pembayangan paling sedikit sedangkan pada siang hari terjadi di bulan Desember. Nilai kuantitas dan kualitas cahaya alami pada rumah A07 lebih baik dibandingkan rumah B08 walaupun desain bukaan dan material elemen ruang dalam yang digunakan sama. Bukaan samping pada ruang penelitian menghasilkan nilai kuantitas yang kurang merata dan tidak dapat jauh ke dalam. Kontras dan silau terjadi pada k. tidur 2 karena dimensi bukaan yang kecil dan tidak dinaungi teritis.