Abstract:
K-Pop telah menjadi fenomena dunia yang sudah mencapai hampir ke setiap benua di dunia. Memikat penonton dengan musiknya yang menarik, koreografi yang sempurna, dan video
musik yang memikat secara visual. K-Pop terutama sudah mengambil tempat di Jepang, melalui girl grup, TWICE. Mempunyai anggota dari Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan, grup ini mampu menembus bekas penjajah Korea Selatan, yaitu Jepang. Dengan konflik masa lalu yang belum terselesaikan, hubungan pemerintah yang tegang, dan persepsi negatif di masyarakat, Korea bertujuan untuk memajukan hubungan dan citra negaranya. K-Pop yang merupakan kategori dari Hallyu menjadi pelopor diplomasi publik Korea Selatan kepada publik asing dengan harapan membangun opini positif di publik Jepang mengenai Korea. Karena adanya kehilangan Hallyu dari media Jepang, ada berkurangnya antusiasme untuk Hallyu di negara itu, hingga TWICE muncul. TWICE mampu menyalakan kembali minat untuk Hallyu di Jepang. Skripsi ini ingin menjawab pertanyaan: "Bagaimana kontribusi TWICE untuk mendukung diplomasi publik Korea Selatan ke Jepang?" dengan menganalisis apakah kegiatan TWICE di Jepang mendukung diplomasi publik Korea melalui Diplomasi Budaya dan teori Diplomasi Multi-track. Penelitian menemukan bahwa TWICE mendukung diplomasi publik Korea Selatan melalui penggunaan budaya. TWICE memperkenalkan, mengembangkan apresiasi, dan melibatkan masyarakat Jepang dalam budaya Korea. Menggunakan musik, makanan, mode, dan tren untuk mengembangkan citra Korea di Jepang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode dan data kualitatif yang terbatas pada debut TWICE tahun 2015 hingga awal 2020 saat TWICE merilis lagu Jepang terbarunya sebagai batasan waktu penelitian.