Abstract:
Sport mega-events kerap kali dirumuskan sebagai salah satu strategi atau upaya berdiplomasi publik bagi negara terlibat, terutama negara yang menjadi tuan rumah dalam membentuk citra negara yang positif. Brasil merupakan salah satu negara yang memanfaatkan kesempatan sebagai tuan rumah Olimpiade Rio 2016 untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Meski begitu, pada prosesnya justru terdapat sejumlah kontroversi, seperti adanya skandal korupsi ‘Operation Car Wash’ oleh pemerintah di masa kepemimpinan Presiden Lula da Silva dan Presiden Dilma Rousseff, serta epidemi virus Zika yang pertama kali dilaporkan di Brasil. Baik unjuk rasa masyarakat domestik maupun petisi ahli kesehatan internasional, keduanya mengecam dan menuntut pembatalan pelaksanaan olimpiade. Pun kedua kasus tersebut dapat menjadi kendala dalam pembentukan citra negara Brasil. Penelitian ini berupaya menjawab pertanyaan “Bagaimana upaya diplomasi publik yang dilakukan pemerintah Brasil untuk membentuk citra negara yang menakjubkan pada rangkaian penyelenggaraan Olimpiade Rio 2016?” dengan dibatasi pada Rio de Janeiro
dan pemerintah Brasil pada tahun 2014-2018.
Analisis penelitian ini menggunakan kerangka pemikiran yang diperkenalkan oleh Nicholas J. Cull, yakni Taksonomi Diplomasi Publik yang terdiri dari: Listening, Advocacy, Culture Diplomacy, Exchange Diplomacy dan International Broadcasting. Meski begitu, pemahaman tetap didasarkan pada pandangan “Diplomasi Publik dan Nation Branding adalah Dua Konsep yang Sama,” sehingga diyakini pula terdapat korelasi dengan Proses Pembentukan Citra Negara yang melibatkan Nation’s Identity, Nation Branding dan Nation’s Image oleh Ying Fan. Melalui penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa rangkaian pelaksanaan Olimpiade Rio 2016 dimanfaatkan oleh pemerintah Brasil dalam menciptakan citra sebagai negara yang menakjubkan. Maksud dari negara yang menakjubkan turut meliputi dan memiliki efek domino dengan berbagai aspek lainnya, misalnya keamanan, kesehatan, keindahan, dll. Citra negara merupakan suatu produk yang dalam proses pembentukanya dipengaruhi oleh negara dan upayanya, serta masyarakat dan pandangan atau opininya terhadap negara tersebut. Kehadiran publik dalam pembentukan citra negara terbukti membawa dampak positif dan negatif bagi negara, yakni dapat menjadi perpanjangan-tangan dan supervisor atau ‘pengawas’ bagi pemerintah pula.