Abstract:
Meningkatnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal di perkotaan, menyebabkan meningkatnya permintaan terkait jumlah tempat tinggal di perkotaan. Kebutuhan manusia akan tempat tinggal diwujudkan oleh pengembang berupa terbentuknya perumahan baru diberbagai tempat dan perluasan area (ekspansi) dari perumahan- perumahan yang telah ada. Ekspansi dari perumahan yang telah ada ditunjukkan dengan kemunculan batas fisik sebagai pelingkup bagian baru area ekspansi perumahan tersebut. Fenomena yang muncul pada saat ini, pembentukan ataupun pengembangan dari perumahan tidak memerhatikan lingkungan eksisting yang telah terbentuk. Berbagai upaya perencanaan pada area yang menjadi bagian ekspansi perumahan hanya dituntaskan secara mikro (ke arah dalam perumahan), sedangkan secara meso (lingkungan luar) tidak ada upaya perencanaan.
Penelitian ini berangkat dengan mengamati kondisi - kondisi yang terbentuk oleh ekspansi Perumahan Setraduta yang dimana area ekspansinya bersinggungan dengan Townhouse Sariduta Grande dan juga secara langsung dengan lingkungan sekitarnya dalam pengamatan berupa ruang jalan. Hal- hal yang diamati berupa sorotan terhadap elemen- elemen pembentuk yang hadir pada area ekspansi Perumahan Setraduta yang bersinggungan dengan Townhouse Sariduta Grande dan berbatasan langsung dengan Jalan Sariwangi Asri dan Jalan Lembah Teratai. Tujuan penelitian ini, yaitu menyoroti elemen- elemen yang digunakan oleh Perumahan Setraduta yang berdampak terhadap perancangan kota, guna memperlihatkan integrasi antara ruang yang terbentuk ke dalam dan ke luar dari area ekspansi Perumahan Setraduta terhadap lingkungan sekitarnya.
Penelitian ini menggunakan metoda kualitatif – deskriptif dan deskriptif – analitik. Menggunakan metoda penggunaan dokumen dan survey lapangan untuk menggambarkan keadaan fisik dari lingkungan yang diamati. Dengan demikian, kajian ini berupa deskripsi yang mengkaji fenomena tersebut menggunakan teori elemen pembentuk ruang oleh Spiro Kostof dan teori integrasi spasial oleh Roger Trancik.
