Abstract:
Perencanaan dan pengendalian anggaran biaya operasional merupakan hal yang
penting agar pengeluaran biaya perusahaan tetap on track sehingga perusahaan
dapat memperoleh keuntungan yang optimal. Namun kenyataannya, sering terjadi
realisasi anggaran lebih kecil atau lebih besar dari rencana anggaran yang telah
disusun sebelumnya sehingga terjadi selisih atau varians. Penulis melakukan
penelitian pada Telkom Regional III Jawa Barat (TREG 3) karena persentase
varians anggaran biaya operasional beberapa unit di TREG 3 pada tahun 2019
masih sangat beragam dan ada yang jauh di atas 0%. Dari persentase varians yang
beragam tersebut, diperlukan evaluasi dan identifikasi penyebab terjadinya varians
agar hal ini tidak terulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur
penyusunan anggaran, peran anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian,
dan penyebab terjadinya sebuah selisih atau varians anggaran. Selisih atau varians
anggaran dapat bersifat favorable maupun unfavorable. Analisis yang digunakan
dalam membandingkan anggaran dengan realisasi adalah analisis varians yang
bertujuan untuk mencari tahu penyebab terjadinya suatu penyimpangan/varians
sehingga dapat menghasilkan rekomendasi atau perbaikan agar hal tersebut tidak
terulang di masa yang akan datang.
Metode penelitian yang dilakukan adalah studi deskriptif dengan
cara mengumpulkan data, mengolah data, dan menganalisis data. Data yang
dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh melalui wawancara dengan pihak subunit Plan & Budget Control.
Sedangkan data sekunder adalah data yang juga diperoleh dari subunit Plan &
Budget Control berupa data laporan realisasi anggaran biaya operasional tahun
2019 per triwulan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa prosedur penyusunan anggaran yang diterapkan oleh TREG 3 sudah sesuai
dengan prosedur penyusunan anggaran secara normatif dan patut untuk
dipertahankan kedepannya. Peran anggaran sebagai alat perencanaan dan
pengendalian juga telah dilaksanakan. Namun, selisih atau varians anggaran yang
terjadi di TREG 3 mayoritas disebabkan oleh adanya pekerjaan yang mengalami
kekurangan anggaran sehingga unit yang bersangkutan menahan pembayaran
pekerjaan tersebut hingga triwulan berikutnya. Oleh karena itu, penulis
memberikan saran yaitu diharapkan masing-masing unit di TREG 3 dapat lebih
mengkomunikasikan ke pihak pusat perihal perencanaan target yang bisa dijalankan
dan dianjurkan untuk membuat jadwal agar setiap rencana tersebut dapat dilakukan.
Dengan begitu diharapkan target setiap unit dapat tercapai dan release anggaran
dapat mendekati plan sehingga meminimalisir terjadinya kekurangan anggaran.