Abstract:
Saat ini pasar Industri farmasi di Indonesia bertumbuh cukup baik dan terus meningkat selama 5 tahun terakhir. Tetapi pada tahun 2016-2018 PT. Indofarma Tbk yang merupakan salah satu perusahaan industri farmasi justru mengalami kerugian tahun berjalan. Kerugian ini terjadi dikarenakan bahan baku produksi yang 95% merupakan bahan impor, piutang perusahaan yang cukup besar, serta peningkatan harga saham yang cukup berbanding terbalik dengan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Maka dari itu, penulis ingin menganalisis kinerja keuangan PT. Indofarma Tbk pada tahun 2016-2018.
Penelitian ini membahas mengenai kinerja keuangan perusahaan yang di lihat dari hasil analisis vertikal dan horizontal, analisis rasio, dan analisis arus kas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengumpulan data yang digunakan berupa studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan tahun 2016-2018.
Berdasarkan hasil penelitian, kinerja keuangan PT. Indofarma Tbk pada tahun 2016-2018 menurun dan ditandai dengan penjualan bersih perusahaan terus menurun, sedangkan beban pokok penjualan perusahaan tinggi dan hanya mampu menurunkan 3% hingga tahun 2018 akibat bahan baku impor. Pada analisis rasio keuangan, didapatkan bahwa secara keseluruhan perusahaan memiliki kinerja keuangan yang menurun dan harga saham perusahaan terbilang overvalue. Pada analisis arus kas, aktivitas operasi dan investasi perusahaan sebagian besar didanai oleh pinjaman jangka pendek. Sedangkan upaya yang dilakukan oleh perusahaan secara keseluruhan masih belum efektif dan hasilnya belum dapat terlihat.
Penulis memberi saran kepada investor untuk selalu melihat kinerja keuangan perusahaan dan melakukan penjualan saham atau tidak membeli saham PT. Indofarma saat ini dikarenakan kinerja perusahaan yang sedang tidak baik.