Abstract:
Wanita saat ini semakin berperan dalam menggerakan roda perekonomian dan
menciptakan lapangan pekerjaan baru, namun Survei Nasional Literasi Keuangan yang
diadakan oleh OJK pada tahun 2019 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan wanita
di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan indeks literasi keuangan pria di
Indonesia. Hal tersebut dapat menyebabkan wanita yang tinggal di Indonesia lebih
beresiko terkena dampak berbagai isu sosial seperti, kejutan finansial yang tidak terduga
ataupun kesenjangan sosial, selain itu kurangnya literasi keuangan dapat berujung ke
keputusan keuangan yang kurang baik dan membuat perencanaan keuangan menjadi tidak
optimal. Oleh karena permasalahan yang mungkin terjadi akibat kurangnya literasi
keuangan wanita, telah dilakukan berbagai program pelatihan dan pemberdayaan pada
wanita di Indonesia di berbagai daerah dengan tujuan untuk menghindari permasalahan
tersebut dan meningkatkan kesejahteraan hidup wanita di Indonesia.
Kondisi keuangan serta kesejahteraan seseorang di masa yang akan datang
sangatlah bergantung kepada bagaiamana seseorang melakukan pengelolaan keuangan
saat ini, dengan pengelolaan keuangan yang baik, maka akan semakin baik pula kondisi
keuangan sera kesejahteraan seseorang di masa depan. Memiliki perilaku pengelolaan
keuangan yang baik akan menghasilkan stabilitas keuangan. Dengan stabilitas keuangan,
kebutuhan finansial yang diperlukan secara mendadak dapat lebih mudah diatasi, selain
itu perilaku pengelolaan keuangan yang baik dapat merubah pola hidup yang awalnya
konsumtif menjadi lebih rasional. Perilaku pengelolaan keuangan terbagi menjadi 4,
diantaranya adalah saving behaviour, shopping behaviour, long-term planning, dan shortterm
planning. Saving behaviour merupakan bagaimana perilaku seseorang dalam
mengatur perencanaan keuangan serta menyiapkan diri untuk menghadapi keadaan
darurat. Shopping Behaviour ialah perilaku seseorang ketika berbelanja, apakah
seseorang berbelanja dengan perhitungan keuangan yang rasional atau berdasarkan
promosi atau iklan. Long-term planning ialah perencanaan keuangan dalam jangka
panjang yang menyangkut mengenai tujuan atas perencanaan tersebut serta dimana uang
untuk perencanaan jangka panjang tersebut disimpan. Short-term planning merupakan
perencanan jangka pendek yang menyangkut penyimpanan dana cadangan, penggunanaan
uang, serta frekuensi penarikan dana. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
menguji apakah terdapat pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku pengelolaan
keuangan pada wanita di Kota Bandung.
Sampel dari penelitian ini adalah wanita yang tinggal di Kota Bandung yang
merupakan generasi baby boomer, X, Y, dan Z dengan jumlah sampel sebanyak 100
responden. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner online. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif dan eksplanatori. Teknik analisa data untuk model pengukuran
reflektif menggunakan Structural Eauation Model – Partial Least Square (SEM-PLS)
dengan mengevaluasi model pengukuran dan model struktural untuk melihat pengaruh
antara variabel literasi keuangan terhadap perilaku pengelolaan keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh signfikan
terhadap perilaku pengelolaan keuangan dipandang dari segi saving behaviour, shopping
behaviour, long-term planning, dan short-term planning. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa mayoritas wanita di Kota Bandung memiliki tingkat literasi
keuangan sedang dan perilaku pengelolaan keuangan sedang.