Abstract:
Saham merupakan salah satu aset perusahaan yang likuid dikarenakan diperdagangkan di pasar modal. Pentingnya suatu saham perusahaan harus likuid dikarenakan saham tersebut dapat diperjual-belikan dengan mudah sehingga diminati oleh para investor. Apabila saham perusahaan tidak likuid, maka saham tersebut sulit untuk diperdagangkan sehingga permintaan dan penawaran saham tersebut rendah. Maka dari itu, salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan likuiditas sahamnya, perusahaan dapat melakukan tindakan corporate action berupa stock split. PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) merupakan salah satu perusahaan yang sahamnya kurang likuid dan melakukan pengumuman rencana stock split pada tanggal 28 Juni 2018 diikuti dengan pengumuman perdagangan stock split pada tanggal 17 Juli 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji abnormal return dan trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman rencana stock split dan pengumuman perdagangan stock split, dan sesudah pengumuman rencana stock split dan sebelum pengumuman perdagangan stock split pada PT Mahaka Radio Integra Tbk pada periode 20 Juni – 25 Juli 2018. Penelitian ini menggunakan uji paired t-test dan Wilcoxon signed ranks test dengan kriteria apabila nilai signifikansi < 0,05 maka HO ditolak.
Hasil dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan abnormal return saham MARI sebelum dan sesudah pengumuman rencana dan pengumuman perdagangan stock split dengan didapatkan nilai signifikan masing-masing sebesar 0,345 dan 0,410 dan terdapat perbedaan trading volume activity saham MARI sebelum dan sesudah pengumuman rencana dan pengumuman perdagangan stock split dengan didapatkan nilai signifikan masing-masing sebesar 0,043 dan 0,028. Hasil dari penelitian ini terdapat perbedaan abnormal return saham dan trading volume activity saham MARI sesudah pengumuman rencana stock split dan sebelum pengumuman perdagangan stock split dengan didapatkan nilai signifikan masing-masing sebesar 0,046 dan 0,046. Kesimpulan penelitian ini adalah stock split dapat memicu investor untuk membeli saham sehingga dapat meningkatkan trading volume activity walaupun tidak memberikan abnormal return dan tidak terjadi dilution effect dikarenakan investor memandang bahwa pengumuman rencana stock split dan pengumuman perdagangan stock split saling berdiri sendiri. Saran penelitian ini adalah bagi perusahaan dapat mempertimbangkan corporate action berupa stock split apabila ingin meningkatkan trading volume activity dan bagi investor sebaiknya melakukan transaksi setelah pengumuman perdagangan stock split.