Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai
pengelolaan instrumen Ekonomi Islam sebagai instrumen Bantuan Luar
Negeri/foreign aid oleh sebuah Negara Islam. Yaitu dengan menjelaskan
bagaimana Arab Saudi melakukannya melalui King Salman Humanitarian Aid
and Relief Centre (KSRelief) terhadap Yaman. Beragam isu human security
seperti kemiskinan, kelaparan, dan wabah penyakit senantiasa mendera dunia
akhir-akhir ini, sedangkan bantuan kemanusiaan yang tersedia untuk
menanggulanginya baru bisa mencukupi kurang dari separuh atas keseluruhan
nilai kebutuhan. Selain itu, dalam pemberian bantuan oleh negara-negara pun
terdapat banyak isu yang telah lama menjadi penghalang, seperti dominannya
motif ekonomi atau politis daripada motif-motif kemanusiaan yang seharusnya
melandasi bantuan kemanusiaan sehingga bantuan tidak mampu menyelesaikan
permasalahan. Di sisi lain, Arab Saudi semenjak tahun 1970 senantiasa menjadi
negara dengan rasio bantuan luar negeri tertinggi di dunia dari perspektif rasio
ODA/GNI (Official Development Assistance/Gross National Income)-nya. Selain
menjadi negara penyumbang terbesar dari sisi ODA/GNI, bantuan luar negeri
Saudi pun terkenal tidak bersifat politis atau ekonomis. Oleh karena itu, Saudi
dapat dijadikan model alternatif dalam hal pemberian bantuan luar negeri. Pada
tahun 2015, Saudi pun melakukan sentralisasi bantuan luar negeri berupa bantuan
kemanusiaan pada satu pada satu badan saja yaitu King Salman Humanitarian Aid
and Relief Center. Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk melakukan
penelitian terhadap kebijakan luar negeri Saudi berupa bantuan kemanusiaan yang
diberikan melalui organisasi yang baru terbentuk ini terhadap Yaman sebagai
penerima bantuan terbesarnya. Berdasarkan masalah ini, muncullah pertanyaan
yaitu “Bagaimana Kebijakan Luar Negeri Arab Saudi sebagai Negara Islam
melalui King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre (KSRelief) dalam
mengumpulkan, mengelola, dan memanfaatkan instrumen-instrumen Ekonomi
Islam untuk keperluan Bantuan Luar Negeri di bidang Humanitarian Aid terhadap
Yaman pada periode yang berkisar dari 2015 sejak pembentukan KSRelief hingga
bulan Juli tahun 2020?” Dalam meneliti, penulis menggunakan Maqashid Asy-
Syari’ah untuk menganalisis kebijakan luar negeri Saudi sebagai Negara Islam, At-Takaful Al-Ijtima’i (jaminan sosial dalam Islam) untuk menganalisis KSRelief,
serta complex emergency untuk menganalisis konflik Yaman yang menjadi latar
penelitian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis menemukan bahwa
Saudi sebagai Negara Islam telah mengaplikasikan ajaran Islam mengenai
jaminan sosial secara konsisten dan institusional melalui KSRelief di Yaman
sehingga pantas dijadikan model dalam pemberian bantuan luar negeri dan
kemanusiaan. Saudi dan KSRelief juga mengaplikasikan bantuan secara holistik
sesuai dengan konsep at-takaful al-ijtima’i sehingga cocok untuk menjadi model
penanganan complex emergency.