Abstract:
Dalam mewujudkan zero waste, Pemerintah Kota Bandung
mengimplementasikan Program kurangi, pisahkan, dan manfaatkan (Kangpisman)
pada tahun 2018, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tertib
dalam membuang sampah, terutama pada sampah makanan atau food waste. Akan
tetapi, untuk mencapai titik zero waste nampaknya belum tercapai dengan maksimal.
Sebab, masih terdapat indikasi masalah yang didapatkan oleh peneliti dalam penelitian
ini yang diantaranya fasilitas yang belum optimal dan tidak adanya sarana pelatihan
untuk masyarakat. Untuk menjawab penelitian, peneliti menggunakan Model
Penelitian Koles dengan beberapa variabel yaitu (1) Raise of Public Awareness, (2)
Educate the public, (3) Gather input the public, dan (4) Engage the public.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe studi kasus yang
berlokasi di Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Peneliti menggunakan 1) teknik
wawancara pada 9 informan yang terdiri dari pegawai Kecamatan Cidadap 1 orang,
dan 8 orang masyarakat Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. 2) Peneliti juga
menggunakan studi dokumentasi sebagai data pendukung yaitu jurnal food waste dari
FAO.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa (1) Raise of Public Awarness,
belum adanya fasilitas yang menunjang untuk masalah food waste dan (2) Educate the
Public, belum terseleggarakannya pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dari
masyarakat tentang food waste.