Abstract:
Objek penelitian ini adalah Perseroan Terbatas Dirgantara Indoneisa. DI didirikan pada 26 April 1976 dengan nama PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan BJ Habibie sebagai Presiden Direktur. Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985. Setelah direstrukturisasi, IPTN kemudian berubah nama menjadi Dirgantara Indonesia pada 24 Agustus 2000. Dirgantara Indonesia tidak hanya memproduksi berbagai pesawat tetapi juga helikopter, senjata, menyediakan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat. Dirgantara Indonesia juga menjadi sub-kontraktor untuk industri-industri pesawat terbang besar di dunia seperti Boeing, Airbus, General Dynamic, Fokker dan lain sebagainya.
PT. Dirgantara Indonesia sudah berhasil menjual berbagai jenis pesawat terbang dan sukses memasarkan produksinya di dalam negri dan di berbagai belahan dunia. Hal ini tidak lain, karena didukung dan dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan. Sumber daya manusia yang ada perlu memahami secara rinci dan perlu melaksanakan sejumlah kompetensi yang telah dirancang agar dapat memenuhi tujuan utama dari perusahaan.
Tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu untuk mengetahui apakah kompetensi sumber daya manusia yang dikembangkan oleh perusahaan sebagai aspek strategi pemenuhan tujuan utama perusahaan untuk meningkatkan pemasaran sudah berjalan dengan maksimal atau belum. Peneliti juga ingin mengetahui bagaimana mencapai penjualan yang lebih baik dengan sejumlah kompetensi yang sudah dibuat.
Jenis dan metode penelitian yang digunakan peneliti yaitu menggunakan studi kasus dan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan melakukan wawancara, deskripsi dan pengumpulan sejumlah dokumen.
Hasil yang didapat dalam penelitian ini yaitu bahwa kompetensi-kompetensi yang sudah ditentukan dan dirancang oleh perusahaan belum sepenuhnya dimiliki oleh sumber daya manusia bagian pemasaran. Hal ini dikarenakan pengembangan kompetensi sumber daya manusia bagian pemasaran belum dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.
Penulis menyarankan PT. Dirgantara Indonesia tetap mempertahankan sejumlah kompetensi-kompetensi yang ada, dan juga mengembangkan kompetensi lain yang bisa menjadi acuan pengembangan sumber daya manusia supaya dapat menciptakan sumber daya manusia yang memiliki produktivitas tinggi, disiplin, sikap, dan etos kerja yang baik pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Didukung juga dengan adanya pelatihan yang baik karena dapat memberikan manfaat bagi Perusahan dan juga Tenaga kerja