dc.description.abstract |
Semakin pentingnya peran perbankan bagi masyarakat dan juga jumlah pesaing dari
industri perbankan yang ada di tanah air saat ini, mengharuskan para penyedia jasa
perbankan untuk berupaya agar tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagi para
konsumennya. Keadaan keuangan perusahaan perlu untuk diketahui dengan cara analisis
serta interpretasi laporan keuangan. Dengan demikian dapat diketahui kelemahan dan
kelebihan perusahaan, mana yang harus diperbaiki dan mana yang harus dipertahankan dan
ditingkatkan. Perencanaan dan implementasi strategi perusahaan sangat penting untuk
mencapai tujuan perusahaan. Strategi yang dilakukan oleh Bank B Cabang S adalah
melakukan efisiensi biaya-biaya operasional untuk ATK (Alat Tulis Kantor) dan juga biaya
listrik. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mengidentifikasi beberapa rumusan
masalah yaitu dampak efisiensi biaya operasional ATK (Alat Tulis Kantor), listrik Bank B
Cabang S Tahun 2015 bulan Maret-November terhadap laporan laba rugi perusahaan dan
dampak efisiensi biaya operasional Alat Tulis Kantor, listrik Bank B Cabang S Tahun 2015
bulan Maret-November terhadap rasio BOPO perusahaan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Sumber data pada
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, di mana data primer didapatkan dari
wawancara Branch Manager dan observasi dan data sekunder merupakan data yang
diperoleh dari sumber yang telah ada. Sumber data pada penelitian ini berasal dari laporan
keuangan dan laporan tahunan Bank B Cabang S bulan Maret hingga bulan November
Tahun 2015.
Prosedur efisiensi ini bertujuan untuk mengurangi biaya-biaya yang timbul akibat
penggunaan Alat Tulis Kantor melalui pengalihan penggunaan surat-surat fisik menjadi
penggunaan Instant Messaging, dan peningkatan penggunaan E-Mail serta untuk
mengurangi penggunaan listrik yang timbul apabila karyawan melakukan kerja lembur
melalui pembatasan jam lembur. Biaya yang berkurang sebagai hasil dari prosedur efisiensi
yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat meningkatkan laba bersih dari aktivitas
operasional perusahaan. Meskipun kondisi industri perbankan mengalami kemunduran
akibat inflasi, penurunan nilai Rupiah yang terjadi sepanjang tahun 2015 dan isu-isu
peningkatan suku bunga dari Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, Bank B Cabang S
masih dapat menunjukkan kemampuan untuk mendapatkan laba bersih yang cukup tinggi.
Dapat dilihat dari perhitungan analisis laba rugi, penerapan asumsi efisiensi dan analisis
rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) dapat dikatakan bahwa
biaya operasional Bank B Cabang S mengalami penurunan yang berdampak positif terhadap
laba bersih yang diraih oleh perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usaha
efisiensi yang dilakukan Bank B Cabang S berdampak baik terhadap kinerja keuangannya.
Bank B Cabang S sebaiknya lebih memperhatikan penggunaan ATK (Alat Tulis
Kantor) dan juga penggunaan alat-alat elektronik di dalam cabang tersebut untuk mengontrol
apakah penggunaan peralatan tersebut telah optimal atau belum, untuk memastikan bahwa
prosedur efisiensi yang akan dilakukan dapat berjalan dengan hasil yang diharapkan dan
meningkatkan laba bersih yang diterima oleh perusahaan serta melakukan Tender dan
menetapkan SOP (standar Operasi Kerja) yang mendukung upaya efisiensi perusahaan. |
en_US |