Abstract:
Virus komputer dapat merusak sebuah sistem komputer dan menjadi ancaman bagi keamanan
sistem komputer yang dapat menyebabkan kerugian yang signifikan bagi pengguna komputer.
Untuk menangani komputer yang terkena virus, dapat dilakukan dengan cara memasang antivirus
pada komputer dan perbaikan komputer yang telah terkena virus. Dalam skripsi ini, akan
dibentuk sebuah model penyebaran virus komputer dengan melakukan kontrol pada komputer
yang belum terkena virus dan sudah terkena virus. Terdapat 3 jenis kontrol yang akan dilakukan
yaitu, pemasangan anti-virus pada komputer yang sudah terkena virus, perbaikan pada komputer
yang sudah terkena virus, dan pemasangan anti-virus pada komputer yang belum terkena
virus. Pada model ini, akan ditentukan titik kesetimbangan bebas virus, titik kesetimbangan
adanya virus, disertai dengan analisis kestabilan dari titik kesetimbangannya. Ditemukan 3 titik
kesetimbangan, yaitu 2 titik kesetimbangan bebas virus dan 1 titik kesetimbangan adanya virus.
Dari analisis kestabilan diperoleh 1 titik kesetimbangan bebas virus yang stabil, sedangkan 1 titik
kesetimbangan bebas virus lainnya tidak stabil. Demikian pula untuk titik kesetimbangan adanya
virus juga tidak stabil. Bilangan reproduksi dasar yang diperoleh dengan menggunakan metode
matriks generasi, bergantung pada parameter laju komputer yang belum terkena virus menjadi
komputer yang terkena virus, total populasi komputer dalam jaringan, dan proporsi transisi
komputer terkena virus yang diperbaiki. Prinsip Pontryagin digunakan untuk menyelesaikan
masalah kontrol optimal pada model ini dengan membentuk fungsi Hamilton. Pada simulasi
numerik akan dilihat dinamika penyebaran untuk model virus komputer tanpa faktor kontrol dan
model dengan faktor kontrol pemasangan anti-virus pada komputer yang sudah terkena virus,
perbaikan pada komputer yang sudah terkena virus, serta kontrol pemasangan anti-virus pada
komputer yang belum terkena virus. Hasil simulasi numerik model penyebaran virus komputer
tanpa faktor kontrol menunjukkan bahwa dengan memperbesar parameter laju komputer yang
sudah terkena virus menjadi sembuh dan memperbesar proporsi transisi komputer terkena
virus yang diperbaiki, maka banyaknya komputer yang terkena virus akan berkurang dengan
sangat cepat. Sedangkan dari hasil simulasi numerik untuk model penyebaran virus komputer
dengan faktor kontrol, menunjukkan bahwa pemberian faktor kontrol pada komputer yang sudah
terkena virus dan komputer yang belum terkena virus akan mempercepat penurunan jumlah
komputer yang terkena virus. Berikutnya, hasil simulasi numerik untuk bobot relatif pada faktor
kontrol menunjukkan bahwa peningkatan bobot relatif akan mengakibatkan penerapan faktor
kontrol yang lebih sedikit. Begitu pula sebaliknya, penurunan bobot relatif akan mengakibatkan
penerapan faktor kontrol yang lebih banyak.